Wagub Sumsel Bakal Berdayakan Preman Jadi Juru Parkir Objek Wisata

- Wakil Gubernur Sumsel, Cik Ujang, ingin memanfaatkan preman sebagai penjaga parkir atau penjual souvenir di lokasi pariwisata.
- Pemerintah provinsi akan memberikan arahan kepada pihak keamanan untuk memperketat pengawasan dan menindak tegas praktik premanisme yang meresahkan wisatawan.
- Sekretaris Kementerian Pariwisata, Bayu Aji, menekankan pentingnya tata kelola sistem keamanan yang baik dalam pengembangan sektor pariwisata di Sumsel.
Palembang, IDN Times - Wakil Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Cik Ujang menyoroti maraknya aksi premanisme di sejumlah lokasi wisata. Dirinya menilai, kurangnya lapangan kerja menjadi salah satu faktor utama yang memicu munculnya aksi-aksi premanisme yang dapat mengganggu perkembangan industri pariwisata di daerah.
"Yang preman-preman tadi kita usahakan dan diarahkan (diberdayakan) ke UMKM di lokasi pariwisata," ungkap Cik Ujang, Rabu (15/10/2025).
1. Preman dinilai bisa dirangkul

Cik Ujang menerangkan, dengan adanya pariwisata seharusnya dapat menggerakkan ekonomi masyarakat. Untuk itu, para preman yang ada dapat dirangkul untuk berubah dan mencari mata pencarian baru yang dapat bermanfaat bagi semua pihak.
"Mereka bisa diarahkan jaga parkir atau jualan souvenir khas daerah," jelas dia.
2. Minta kepolisian bertindak agar premanisme tidak marak terjadi

Cik Ujang menegaskan, pemerintah provinsi akan memberikan arahan kepada Kapolda, Polres, dan Polsek di wilayah destinasi wisata agar memperketat pengawasan dan menindak tegas praktik premanisme yang dapat meresahkan wisatawan.
Menurutnya, keamanan merupakan faktor penting dalam mendukung pertumbuhan sektor pariwisata, karena tanpa rasa aman, wisatawan enggan berkunjung ke suatu daerah.
"Insyallah kita akan berkoordinasi dan bekerja sama agar pariwisata tidak dikotori dengan premanisme," jelas dia.
3. Pariwisata perlu diusahakan bersama

Sekretaris Kementerian Pariwisata Bayu Aji menyebutkan, pengembangan pariwisata tidak bisa berdiri sendiri tanpa tata kelola sistem keamanan yang baik. Penataan itu, harus dilakukan lintas sektoral terutama pihak keamanan dan pemda setempat.
"Rasa aman ini bisa diberikan kepada seluruh wisatawan baik nusantara maupun mancanegara," jelas dia.
Menurutnya, Palembang pernah berbenah mengatasi setiap kesemrawutan yang ada dan mengembalikan kepercayaan publik. Untuk mengatasi hal itu, diperlukan komitmen bersama agar wisatawan semakin yakin berkunjung ke Sumsel dan sektor pariwisata dapat tumbuh lebih pesat.
"Sekarang (Palembang) sudah jauh lebih baik. Saya berharap para pejabat di Sumsel terus memperkuat kerja sama dengan kepolisian dan TNI untuk menjaga keamanan," jelas dia.