Tersangka Mafia Tanah Haji Alim, Kerap Didatangi Prabowo juga Jokowi

Intinya sih...
- Pengusaha ternama Halim Ali alias Haji Alim di Palembang menjadi tokoh yang sangat dihormati
- Halim Ali memiliki perusahaan di sektor pertambangan dan perkebunan dengan IUP dan HGU
- Banyak pejabat negara, termasuk presiden dan calon presiden, datang menemui Haji Alim untuk sekedar silahturahmi
Palembang, IDN Times - Pengusaha ternama di Palembang bernama Halim Ali alias Haji Alim merupakan salah satu tokoh yang cukup dipandang di Kota Pempek. Tak hanya alim ulama, kepala daerah hingga presiden kerapa datang menemui dirinya dikediaman pribadinya.
Sosok yang dikenal sebagai pengusaha kayu dan penguasa tanah di Sumsel tersebut menjadi orang yang sangat dihormati. Tak jarang, banyak pejabat hingga calon pejabat datang menemui dirinya untuk sekedar silahturahmi atau meminta masukan terhadap dirinya.
Berikut IDN Times, merangkum kisah Halim Ali hingga akhirnya ditangkap oleh Kejari Musi Banyuasin (Muba) terkait kasus Mafia Tanah.
1. Punya bisnis di sektor tambang dan perkebunan
Halim Ali merupakan sosok pengusaha yang malang melintang dalam berbagai sektor bisnis. Ekspansi bisnisnya mencakup perkebunan karet, kelapa sawit, hingga batu bara. Dirinya bahkan memiliki Izin Usaha Pertambangan (IUP) dengan luas sampai ribuan hektare (ha).
Perusahaan Halim Ali yang mendapat IUP berdiri dengan bendera PT Uci Jaya (UJ) dan PT Karya Perintis Sejati (KPS). Perusahaan tersebut beroperasi di Kecamatan Bayung Lencir, Muba. Tak hanya IUP, perusahaannya turut mendapatkan berbagai Hak Guna Usaha (HGU) dalam sektor perkebunan.
Pada sektor ini Halim Ali memiliki dua perusahaan sawit yang mendapat HGU di wilayah Muba. Kedua perusahaan adalah PT Sentosa Kurnia Bahagia (SKB) dan PT Sentosa Mulia Bahagia (SMB). Kedua perusahaan inilah yang akhirnya menjadi batu sandungan Halim Ali hingga diproses secara hukum dalam keterlibatan dirinya sebagai mafia tanah.
2. Perusahaan Halim Ali diduga bergerak menguasai tanah milik negara
PT SKB bergerak di sektor perkebunan sawit di wilayah Desa Sako Saban, Batanghari Leko, Muba. Namun, baru-baru ini, PT SKB digugat ke pengadilan usai diduga terlibat mafia tanah lantaran mencaplok tanah milik PT Gorby Putra Utama (GPU) di Desa Beringin Makmur II, Rawas Ilir, Muratara.
Dalam proses hukum di PN Lubuk LInggau, dua pegawai Halim Ali dijatuhkan vonis bersalah lantaran menghalangi aktivitas tambang PT GPU. Tak hanya itu saja, lokasi yang di ajukan oleh PT SKB diduga kuap mencaplok lahan Areal Tambang yang telah dibebaskan oleh PT GPU.
Lalu perusahaan lain milik Halim Ali diketahui adalah PT Sentosa Mulia Bahagia (SMB). Perusahaan ini menjadi batu sandung Halim Ali hingga ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan Mafia Tanah. Seperti kasus-kasus sebelumnya, Halim Ali diduga kuat memperlebar HGU nya dengan menguasai tanah-tanah lain di sekitar perusahaannya.
Bekerja sama dengan aparat pembuat kebijakan, gurita mafia tanah Halim Ali berjalan mulus tak tersentuh aparat penegak hukum. Barulah saat negara hendak melanjutkan pembangunan tol mereka digugat oleh perusahaan milik Halim Ali.
Dalam modus operandinya, tersangka Halim Ali bekerja sama dengan mantan pegawai BPN Muba untuk memalsukan dokumen berupa surat pernyataan penguasaan fisik bidang tanah seluas 34 ha yang berada di Desa Peninggalan dan Desa Simpang Tungkal. Pemalsuan tersebut dimaksudkan untuk meminta ganti rugi kepada negara terkait pembebasan lahan pembangunan Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS) Ruas Betung Sumsel - Tempino Jambi.
Namun setelah kejaksaan mengecek tanah sengketa yang diklaim milik Halim Ali didapatkan fakta bahwa tanah tersebut merupakan milik negara. Halim Ali diketahui menguasai 900 ha lahan milik negara tanpa HGU dan IUP, hingga akhirnya dirinya ditetapkan sebagai tersangka.
3. Halim Ali kerap didatangi politikus nasional hingga capres
Sebagai pengusaha kaya di Palembang, Sumsel Halim Ali dipandang memiliki banyak pengaruh di Kota Pempek. Tak jarang, kepala negara hingga calon presiden memilih sowan kepada dirinya untuk sekedar ingin tampil dan dilihat masyarakat.
Saat pemilihan presiden dan wakil presiden lalu, sosok Prabowo Subianto hingga Ganjar Pranowo tercata pernah singgah ke kediaman pribadi tersangka Halim Ali di kawasan M Isa Palembang. Ganjar Pranowo menjadi sosok capres pertama yang hadir di kediaman Halim Ali pada Minggu 5 November 2023 silam.
Dalam pertemuan tersebut, Halim Ali memberikan sorban putih kepada Gnjar sebagai tanda penghargaan dan persahabatan. Keduanya bahkan sempat berbincang untuk membahas beragam isu penting salah satunya tanah untuk rakyat hingga kepastian hukum untuk pengusaha dan pekerja.
Sedangkan Prabowo Subianto turut menjadi orang yang pernah mendatangi Halim Ali ke Palembang pada momen Pilpres 2014, Kamis (12/6/2014). Dalam pertemuan itu, Halim Ali memberikan ikat kepala khas Palembang yakni Tanjak dan kain motif songket.
Dalam kunjungan tersebut Prabowo sempat berorasi di depan tokoh masyarakat dan politik Sumsel. Gubernur Sumsel Alex Noerdin saat itu turut mengatakan bahwa pertemuan Prabowo dan Halim Ali adalah pertanda, dimana calin pemimpin yang bertandang ke rumah Halim Ali biasanya terpilih.
Dalam pertemuan itu, banyak tokoh nasional yang turut ikut bersama Prabowo untuk bersilahturahmi seperti Marzuki Ali, Aburizal Bakrie, Akbar Tanjung hingga Anis Matta.
Selain itu, ada sosok Joko Widodo yang turut bertemu dengan Halim Ali. Kala itu, Jokowi menjadi capres untuk periode kedua pada 2018 silam. Saat itu, Jokowi hadir bersama Erick Tohir yang menjadi kepala tim pemenang Jokowi-Maruf Amin. Keduanya hadir di tengah ribuan jemaah yang tengah memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.
Dalam kegiatan itu turut hadir Sekretaris Kabunet Pramono Anung, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menhub Budi Karya Sumadi, Koordinator Stafsus Teten Masduki dan Kapolri Tito Karnavian.