Terpilih jadi Bupati Muba, Toha Sebut Langkah Awal Perangi Kemiskinan
Intinya sih...
- KPU Kabupaten Musi Banyasin menetapkan pasangan Toha-Rohman sebagai Bupati dan Wakil Bupati terpilih periode 2025-2030.
- Toha-Rohman unggul dengan perolehan suara sebanyak 215.515 suara atau 62.24 persen dari total suara sah.
- Angka partisipasi pemilih pada Pilkada 2024 meningkat sekitar 7 persen dibandingkan pada pemilihan kepala daerah pada tahun 2017, mencapai 70,8 persen.
Musi Banyuasin, IDN Times - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Musi Banyasin (Muba) akhirnya menetapkan pasangan Toha-Rohman sebagai Bupati dan Wakil Bupati terpilih periode 2025-2030.
Penetapan pasangan terpilih ini dilakukan dalam rapat pleno terbuka penetapan paslon terpilih di Kantor KPU Muba Kamis (9/1/2024) pukul 08.00 WIB. Rapat pleno terbuka tersebut dipimpin langsung Ketua KPU Muba Sigit Nugroho bersama sejumlah komisioner KPU Muba.
Tak lupa perwakilan paslon nomor urut 1 dan nomor urut 2 juga hadir, serta pimpinan partai politik pendukung.
1. Kemiskinan dan infrastruktur jadi prioritas awal
Bupati Muba terpilih, Toha Tohet mengaku langkah awal akan langsung ia kerjakan saat menjabat bupati adalah segera melakukan pemberantasan kemiskinan. Upaya tersebut akan digerakkan melalui rencana program kampanye mereka yakni Program Keluarga Maju (PKM).
"Lalu yang kedua tak lupa pembenahan infrastruktur, baik jalan maupun jembatan. Jadi kedua program ini akan menjadi prioritas awal kita dan segera dijalankan," ujarnya.
Diketahui Paslon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Muba nomor urut 2, Toha-Rohman unggul dengan perolehan suara sebanyak 215.515 suara atau 62.24 persen dari total suara sah.
2. Partisipasi pemilih meningkat dari Pilkada 2017
Ketua KPU Kabupaten Muba, Sigid Nugroho mengatakan, angka partisipasi pemilih pada pemilihan kepala daerah bupati dan wakil bupati Kabupaten Muba sedikit meningkat dibandingkan pada pemilihan kepala daerah pada tahun 2017.
“Dari angka partisipasi pemilih kita pada Pilkada 2024 kemarin meningkat sekitar 7 persen dari sebelumnya," ujarnya.
Ia merincikan, angka partisipasi pemilih pada Pilkada 2024 sebanyak 70,8 persen. Angka ini meningkat dibandingkan Pilkada 2017 persentase angka partisipasi pemilih dibawah angka 65 persen.
3. Masyarakat dinilai sudah paham dan peduli demokrasi
Menurut Sigid, ada beberapa faktor yang menyebabkan adanya peningkatan angka partisipasi pemilih. Pertama, masyarakat sudah paham dan peduli terhadap pentingnya pemilihan kepala daerah. Kedua, sosialisasi yang cukup lama dan masif.
“Untuk angka partisipasi ini meski belum mencapai target yang diharapkan oleh KPU RI yakni sebesar 85 sampai 90 persen namun angka target yang kita capai sudah masuk dalam 50 besar di Indonesia," jelasnya.