Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Terhalang Jarak Pandang, Air Asia Gagal Mendarat di Palembang

Bandara SMB II Palembang (IDN Times/Rangga Erfizal)
Bandara SMB II Palembang (IDN Times/Rangga Erfizal)

Palembang, IDN Times -Dampak pekatnya kabut asap di Kota Palembang beberapa hari ini sangat berpengaruh pada lalu lintas penerbangan di Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang.

Setelah beberapa penerbangan domistik sempat gagal landing di Palembang, sekarang giliran jadwal penerbangan Internasional, Senin (23/9), yang gagal mendarat di Bandara SMB II Palembang, lantaran tebalnya kabut asap. 

Pesawat yang gagal mendarat tersebut dari maskapai Air Asia, tipe Airbus 320 rute Kuala Lumpur-Palembang. Sebelumnya, pesawat tersebut sudah berputar-putar sembari menunggu kondisi jarak pandang membaik. Karena jarak pandang tak kunjung membaik, akhirnya pesawat memutuskan untuk mengalihkan ke Johor Bahru, Malaysia.

"Ini karena sebelumnya pesawat berputar di langit Palembang selama 18 menit," ujar General Manager (GM) Air Nav Palembang, Ari Subandiro, Senin (23/9).

1. Sebanyak 14 penerbangan terganggu akibat kabut asap

ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
ANTARA FOTO/Fikri Yusuf

Ari menjelaskan, total keseluruhan penerbangan yang terdampak kabut asap pada Senin ini berjumlah 14 penerbangan, 13 penerbangan dari dan ke Palembang ditunda akibat jarak pandang dan 1 yang dialihkan.

"Ada 14 penerbangan yang delay. 13 penerbangan domestik dan satu penerbangan internasional," jelas dia.

Untuk Air Asia, sambung Ari, merupakan penerbangan pagi yang sesuai jadwalnya tiba di Palembang pukul 06.51 WIB. Karena keadaan pagi hari penuh kabut asap dan kualitas udara yang dikeluarkan BMKG sempat memburuk.

"Tibanya harusnya pukul 06.51 WIB, tetapi dialihkan karena jarak pandang yang tidak memenuhi syarat dan baru tiba di Palembang pukul 10.33 WIB," ungkap dia.

2. Jarak pandang sempat memburuk pada pagi hari

IDN Times/Rangga Erfizal
IDN Times/Rangga Erfizal

Ari menerangkan, dalam ketentuan dunia penerbangan jarak pandang normal yang dapat didarati oleh maskapai penerbangan minimal jarak pandang 800 meter. Sudah tentu, pihaknya mengikuti aturan yang ada dalam proses pemberian informasi jarak pandang, sehingga Airnav selalu berkomunikasi kepada setiap maskapai yang akan mendarat maupun terbang.

“Yang kita lakukan menginformasikan ke maskapai yang menuju ke Kota Palembang, jika jarak pandang terbatas. Jarak pandang tersebut bersifat dinamis, karena dapat berubah sewaktu-waktu tergantung arah angin yang membawa asap karhutla. Ini tergantung dengan hembusan angin, biasanya saat angin bertiup kencang jarak pandang cepat membaik," ungkap dia.

Ari melanjutkan, adapun 13 penerbangan yang terganggu itu, yakni enam keberangkatan dengan rute Palembang-Cengkareng (2 maskapai), Palembang-Pangkal Pinang (2 maskapai), Palembang-Bengkulu (1 maskapai), dan Palembang-Batam (1 maskapai). Sementara untuk kedatangan ada 8 penerbangan yakni Cengkareng-Palembang (2 maskapai), Batam-Palembang (2 maskapai), Pangkal Pinang-Palembang (2 maskapai), serta Pekanvaru-Palembang (1 maskapai).

3. Jarak pandang terendah Senin (23/9) ini sempat berada pada 300 meter

IDN Times/Rangga Erfizal
IDN Times/Rangga Erfizal

Sementara, Kasi Observasi dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi SMB II Palembang, Bambang Beny Setiaji mengatakan jarak pandang tertinggi yang tercatat di Bandara SMB II Palembang pada 22 September 2019 adalah 8 kilometer.

“Terendah pada pagi hari pada 23 September 2019 berkisar 300-1000 meter dengan kelembapan 85-95 persen, dengan keadaan cuaca smoke (asap) yang berdampak penerbangan yang mengalami delay," tandas dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rangga Erfizal
Sidratul Muntaha
Rangga Erfizal
EditorRangga Erfizal
Follow Us

Latest News Sumatera Selatan

See More

Koneksi Telkomsel: Api Kreatif TikTokers Palembang di Era Digital

12 Okt 2025, 19:26 WIBNews