Harga Emas Palembang Kini Rp13 Juta, Warga Beralih ke Emas Putih-Dinar

- Harga emas Palembang mencapai Rp13 juta per suku atau 6,7 gram, tertinggi sepanjang 2025.
- Warga beralih ke emas putih dan dinar sebagai investasi alternatif karena harga emas kuning yang tinggi.
- Masyarakat juga memilih perak sebagai pengganti emas untuk mendukung fesyen dan mempercantik diri.
Palembang, IDN Times - Harga emas perhiasan Palembang tembus Rp13 juta per suku atau 6,7 gram hari ini, Jumat (10/10/2025). Harga itu merupakan nilai tertinggi sepanjang 2025. Namun perlu diketahui, tiap toko perhiasan menawarkan harga berbeda.
Variasi harga emas tersebut dipengaruhi jenis perhiasan seperti cincing, gelang ataupun kalung. Kemudian disebabkan kadar emas beragam. Yakni mulai dari kandungan emas muda 8 K, 16 K dan 17 K. Sementara emas dengan kandungan 92 persen emas murni atau 22 K dijual lebih tinggi.
1. Dinar juga memiliki nilai jual tak berpengaruh inflasi

Akibat harga terus meroket hingga kenaikan capai Rp200 ribu sesuku dalam sehari, sejumlah warga Palembang beralih membeli perhiasan emas putih dan mengoleksi dinar. Dinar merupakan mata uang yang terbuat dari logam emas dan memiliki nilai jual.
Dinar bagi sebagian masyarakat dianggap sebagai instrumen investasi jangka panjang yang cukup menguntungkan, karena nilainya cenderung stabil dan tidak terpengaruh inflasi.
"Biasanya yang gak pernah sampai kosong, sekarang stok (dinar) juga ikut kosong. Karena konsumen beli pilihan lain selain emas karena harga tinggi," kata Marketing Regional Galeri 24 Pegadaian Area Palembang, Ricky Darmawan.
2. Pilih emas putih untuk mempercantik diri

Sementara menurut Krisnawati, warga Ilir Timur I Palembang, ketimbang membeli emas saat harga terus melabung, dirinya mencari alternatif belanja aksesori perhiasan emas putih dengan harga relatif lebih murah ketimbang emas kuning.
"Tujuan saya, koleksi beli perhiasan untuk mempercantik diri dengan ragam pilihan harga terjangkau. Emas putih pilihannya, kalau buat gaya-gaya sama aja kan perhiasan, tapi memang kalau untuk dijual lagi, buyback gak setinggi emas kadar murni (emas kuning)," katanya.
Memilih emas putih daripada emas kuning karena hanya untuk mengumpulkan ragam perhiasan bukan tujuan untuk investasi jangka panjang. Kalau emas kuning bonusnya bisa sekalian investasi bukan saja buat mengoleksi macam aksesori percantik diri.
"Apalagi untuk anak cewek, sementara emas putih belinya, selain biar gak alergi di kulit, kalau misal hilang atau putus gak rugi," jelas dia.
3. Konsumsi perak naik sejak harga emas tinggi

Selain Krisnawati, beberapa masyarakat pun kini mencari pengganti emas dengan membeli perak sebagai perhiasan utuk mendukung fesyen dan mempercantik diri apalagi bagi warga yang memang gemar berganti-ganti perhiasaan saat berpergian.
Tiny warga Ariodillah Palembang lebih memilih perak karena tak sanggup untuk membeli emas di momen sekarang. Perak menurutnya, menjadi alternatif yang cukup untuk mengganti emas sementara waktu.
Fenomena beralihnya pilihan ini pun disampaikan salah satu pedagang perhiasan di sekitar Pasar 16 Ilir, kata Adismawati, sekarang perak lagi banyak diburu masyarakat karena bagi perempuan apapun jenis dan kandungannya, secara naluri memang suka perhiasan.
"(Naiknya harga emas) berpengaruh ke penjualan perak. Semenjak harganya naik, perak makin diburu sekarang ini. Peningkatannya kira-kira sampai 75 persen sejak 5 bulan terakhir," ujarnya.
Dia menyampaikan, perak dijual hanya Rp40-50 ribu per gram dan rata-rata perhiasan perak yang dicari adalah kalung, cincin, hingga gelang. Khusus perak tidak ada musim pembelian. Sekarang ini, lanjutnya, orang langsung beli perhiasan kalau memang punya uangnya tak perlu menunggu waktu.