IRT hingga Pedagang Kecil di Sungsang Melek Digital Berkat Wifi Gratis

- Program tanggung jawab sosial (TJSL) Biznet memberikan internet gratis kepada lebih dari 300 Kepala Keluarga di daerah Lampung, Bangka Belitung, dan Sumatra Selatan.
- Biznet memberikan internet gratis kepada masyarakat yang belum memiliki jaringan kabel fiber optik, seperti ibu rumah tangga, pedagang kelontong, dan penjual pempek udang.
- Biznet juga fokus membangun jaringan kabel fiber optik bawah laut di wilayah Sumatra Selatan dan Bangka Belitung hingga Lampung untuk pemerataan akses Internet.
Palembang, IDN Times - Masyarakat sekitar Sungsang Banyuasin, sudah mendapatkan fasilitas internet gratis berkat keberadaan jaringan Biznet, perusahaan infrastruktur digital yang terintegrasi. Salah satu kabupaten di Sumatra Selatan (Sumsel) ini sudah bisa mengakses digitalisasi dan melek teknologi sejak mendapatkan program tanggung jawab sosial (TJSL) atau CSR Biznet.
"Kami membangun kepercayaan warga sana (Banyuasin) dalam pengenalan layanan internet (lewat jaringan kabel fiber optik). Kita mencoba awal, memberikan bantuan gratis untuk warga yang benar-benar belum ada (internet)," kata Regional Manager Biznet wilayah Sumbagsel Piscesco Heyziputra, dalam konferensi pers perayaan 25 tahun Biznet menyempurnakan konektivitas internet, Kamis (9/10/2025).
1. Biznet bangun konektivitas internet stabil di Banyuasin

Tujuan pemberian fasilitas internet gratis ini, kata dia, merupakan bentuk kepedulian dan komitmen perusahaan dalam membangun pemerataan penerima manfaat layanan konektivitas selain di Pulau Jawa. Sejauh ini, Biznet sudah memberikan lebih dari 300 Kepala Keluarga (KK) internet gratis termasuk di daerah Lampung, Bangka Belitung dan di Sumsel yang tersedia di Banyuasin dan beberapa daerah lainnya.
"Kami memberikan internet gratis ini bukan untuk bisnis komersial, melainkan bagi mereka yang memang belum pernah memiliki (jaringan internet kabel optik). Seperti ibu rumah tangga, pedagang kelontong hingga penjual pempek udang," jelasnya.
Piscesco menyampaikan, sebenarnya di daerah Banyuasin sudah paham penggunaan internet, tetapi pemakaian jasa layanan konektivitas tersebut bukan berupa jaringan kabel fiber. Melainkan katanya, memanfaatkan kartu SIM yang terkadang jaringan internet dan kecepatan konektivitas tidak stabil.
2. CSR sasar masyarakat residensial di Sungsang

Bicara soal siapa saja yang berhak mendapatkan layanan internet gratis di Banyuasin, lanjut dia, sebenarnya Biznet tidak mengelompokkan khusus atau ada spesifikasi tertentu dalam pemberian fasilitas jaringan. Tetapi sistemnya adalah door to door atau mencari warga yang benar-benar membutuhkan dan fokus terhadap masyarakat residensial.
"Intinya kita lihat daerah yang belum ada internet stabil. Kita ambil di Sungsang, karena di sana mereka intenet pakai data dan sistem tethering HP. Ini kita kenalkan (layanan internet gratis fiber optik). Tujuannya agar layanan deliver dan sesuai tujuan CSR kita, yaitu menciptakan internet stabil," kata dia.
Melihat perkembangan pengetahuan masyarakat di sana mengenai internet kata Piscesco, secara umum sudah cukup mendapatkan literasi. Apalagi di Banyuasin terutama daerah Sungsang, pedagang dan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sudah bisa menerapkan sistem pembayaran non tunai.
"Pedagang udang dan penambak di sana sudah bayar pakai QRIS, bahkan di sana ada tempat karaoke yang bisa (pakai QRIS) tapi belum pakai intenet (fiber optik)," jelasnya.
3. Komitmen memenuhi kebutuhan digital di Banyuasin dengan kecepatan merata

Tak hanya konsisten memberikan bantuan internet gratis, kini Biznet juga fokus membangun jaringan kabel fiber optik bawah laut. Termasuk inovasi di wilayah Sumatra bagian Selatan dan Bangka Belitung hingga Lampung. Pembangunan jaringan dengan Biznet Nusantara Cable System-2 (BNCS-2) sudah terealisasi tak hanya di Pulau Jawa.
"Sejalan dengan fokus pemerataan akses Internet, Biznet menjalankan program tanggung jawab sosial perusahaan sebagai wujud kontribusi nyata memenuhi kebutuhan digital masyarakat dengan bandwidth yang sama seperti di kota besar," kata dia.
Diketahui, berdasarkan data survei yang dirilis Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), terdapat kenaikan penetrasi pengguna Internet di Indonesia dari 79,5 persen di 2024 menjadi 80,66 persen pada tahun ini. Kondisi tersebut, menunjukkan bahwa lebih banyak masyarakat Indonesia yang sudah terkoneksi dengan teknologi Internet.