Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Sumsel 3 Besar Daerah Bertransaksi Narkotika di Pulau Sumatra

Kepala BNN RI, Dr. Petrus Reinhard Golose dalam rapat kerja dengan Komisi III DPR RI Kamis (20/1/2022) (Dok. Humas BNN)

Palembang, IDN Times - Meningkatnya potensi ekonomi di wilayah Sumatra Selatan (Sumsel) berbanding lurus dengan naiknya peredaran narkotika. Badan Narkotika Nasional (BNN) mencatat Sumsel menjadi daerah ketiga dengan tingkat peredaran narkotika terbesar setelah Aceh dan Sumatra Utara (Sumut).

Faktor wilayah perlintasan dan banyaknya jalur tikus di Sumsel menambah catatan maraknya peredaran narkotika. Tak hanya di kota, peredaran narkotika sudah menjamur hingga ke desa-desa.

"Semakin besar potensi perekonomian di sebuah daerah, semakin besar pula potensi pasar narkoba di daerah tersebut," ungkap Kepala BNN, Komjen Pol Petrus Reinhard Golose, Rabu (1/3/2023).

1. Narkotika merambat ke seluruh sektor

Kepala Badan Narkotika Nasional Komjen Pol Petrus Reinhard Golose pada peringatan Hari Antinarkoba Internasional (HANI) 2022 (Dok. BNN)

Dari data BNNP Sumsel, peredaran narkotika di Sumsel sepanjang 2021 hingga awal 2023 mengalami peningkatan. Selama dua tahun, pihaknya berhasil menindak 651 kilogram (kg) sabu, ganja seberat 511 kg, serta 132.832 butir ekstasi.

"Peradaran narkotika menyasar semua sektor, tak terkecuali aparat penegak hukum hingga tokoh agama, pertambangan, perkebunan, hingga lembaga pendidikan," jelas dia.

2. Libatkan instansi di luar BNN cegah peredaran narkotika

Ilustrasi Badan Narkotika Nasional (IDN Times/Mardya Shakti)

Menurut Petrus, perlu upaya kolaborasi lintas intasnsi untuk memerangi narkotika. Pihaknya mencatat, ada sekitar 714 kawasan rawan narkotika di Sumsel.

Sejauh ini pihaknya telah bekerja sama KPK, BNPT, dan LPSK, dalam melakukan upaya penegakan dan pencegahan untuk membantu BNN memberantas korupsi.

3. Gubernur Sumsel tekan peredaran narkotika dengan larang OT

Gubernur Sumsel Herman Deru (IDN Times/Rangga Erfizal)

Gubernur Sumsel, Herman Deru, tak menampik potensi peredaran narkotika yang tinggi di Sumsel. Dirinya menilai kondisi alam turut memengaruhi tingginya peredaran narkotika.

"Ada ratusan anak sungai yang bisa menjadi pintu masuk bagi jaringan narkoba," jelas dia.

Untuk mencegah meluasnya peredaran narkotika, Deru melarang Orgen Tunggal (OT). Hal ini disebabkan masifnya peredaran narkotika di sana hingga memunculkan tindak pidana lain.

"Dengan mengurangi permintaan narkoba, diharapkan penyalahgunaan narkoba di Sumsel bisa menurun," tutup dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Deryardli Tiarhendi
Rangga Erfizal
Deryardli Tiarhendi
EditorDeryardli Tiarhendi
Follow Us