Siswa di SMKN 1 Indralaya Mogok Belajar, Tuntut Kepsek Mundur

- Siswa SMKN 1 Indralaya Selatan mogok belajar dan menuntut kepala sekolah mundur karena dugaan korupsi dan penyalahgunaan jabatan.
- Para siswa juga menuntut dua guru lainnya untuk mundur karena dugaan pelecehan seksual terhadap murid di sekolah.
- Koordinator Pengawas SMA dan SMK Sumsel akan membawa tuntutan para siswa ke Disdik Provinsi Sumsel untuk ditindaklanjuti.
Ogan Ilir, IDN Times - Berbagai kasus yang terjadi di SMK Negeri 1 Indralaya Selatan, Ogan Ilir mencuat dalam beberapa waktu terakhir. Kasus dugaan pengangkatan ibu kantin sebagai PPPK hingga dugaan pungli di sekolah berakumulasi menjadi kekecewaan para siswa.
Terbaru, para siswa SMKN 1 Indralaya Selatan melakukan mogok belajar dan menuntut dicopotnya sang kepala sekolah berinisial ED dari jabatannya. Para siswa mengaku jengah dengan kepengurusan kepala sekolah yang dinilai tak kunjung membuat perubahan.
"Kami meminta ada pemecatan kalau tidak kami akan melakukan aksi besar-besaran," ungkap Ketua OSIS SMKN 1 Indralaya Selatan, Kelvin, Senin (6/10/2025).
1. Duga ada pungli dan korupsi BOS

Kevin menjelaskan, aksi hari ini diikuti oleh seluruh siswa di sekolah. Mereka menggelar longmarch dari lapangan Permiri Meranjat 1 Menuju SMKN 1 Indralaya Selatan sambil membawa poster dan spanduk mengenai tuntutan mereka.
Kelvin menduga, sang kepala sekolah telah melakukan dugaan korupsi dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan penyalahgunaan jabatan selama memimpin sekolah tersebut.
"Kemudian, seragam siswa juga banyak yang belum menerima, padahal mereka sudah membayar full. Ada lagi pemotongan dana Program Indonesia Pintar (PIP) sebesar Rp50 ribu per orang," jelas dia.
2. Minta tiga orang dipecat termasuk pelaku dugaan pelecehan

Tak hanya menuntut ED mundur, para siswa juga menuntut dua guru lainnya untuk mundur sebagai guru. Hal ini terjadi lantaran, adanya dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh guru kepada beberapa murid di sekolah tersebut.
"Kami minta pecat Pak ED, Pak HE, dan juga Pak TO yang diduga telah melakukan pelecehan seksual terhadap siswi," jelas dia.
3. Korwas akan dalami laporan siswa

Koordinator Pengawas (Korwas) SMA dan SMK Sumsel, Wilayah Ogan Ilir, Efran Yudia membenarkan adanya tuntutan para siswa SMKN 1 Indralaya Selatan. Pihaknya akan mendalami tuntutan para siswa dan membawa tuntutan itu ke Disdik Sumsel.
"Kami langsung ke Disdik Provinsi Sumsel untuk menyampaikan aspirasi anak-anak ini. Setelah itu, kita menunggu hasilnya dari Disdik Provinsi," jelas dia.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMKN 1 Indralaya Selatan ED, saat dikonfirmasi IDN Times belum memberikan tanggapan terkait permasalahan yang terjadi di sekolahnya.