Sekolah Rakyat di Padang Belum Miliki Guru Agama, Kok Bisa?

- Banyak guru mengundurkan diri setelah seleksi
- Pihak sekolah melakukan rapat koordinasi dengan berbagai pihak
- Pembekalan agama dilakukan oleh wali asrama kepada para siswa
Padang, IDN Times - Sudah memasuki pekan ketiga tahun ajaran baru 2025/2026, tetapi Sekolah Rakyat di Balai Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Sosial Padang masih belum memiliki guru agama.
"Memang sampai saat ini kami belum mendapatkan guru agama untuk siswa di sini," kata Kepala Balai Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Sosial Padang, Nuryadi saat dihubungi IDN Times, Selasa (29/7/2025).
Nuryadi menyatakan, pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk bisa mendapatkan guru agama yang siap untuk mengajar di Sekolah Rakyat tersebut.
1. Banyak yang mengundurkan diri

Menurut Nuryadi, tidak adanya guru agama di Sekolah Rakyat itu sampai saat ini karena banyaknya yang mengundurkan diri setelah lolos dalam seleksi yang dilakukan.
"Ada yang pertama itu belum datang ke sekolah sudah mengundurkan diri, direkomendasikan satu lagi juga mengundurkan diri lagi," katanya.
Ia mengatakan, saat ini pihaknya masih menunggu pengadaan guru agama yang akan mengajar di Sekolah Rakyat tersebut meskipun pembelajaran sudah berlangsung.
2. Apa upaya yang dilakukan?

Nuryadi mengatakan, untuk mengatasi kekosongan guru agama tersebut, pihaknya telah bertemu dengan berbagai pihak seperti Dinas Sosial, Dinas Pendidikan hingga Kementerian Agama.
"Kami sudah melakukan rapat koordinasi kemarin dan hasilnya kami masih menunggu kemungkinan-kemungkinan guru baik dari pusat maupun daerah," katanya.
Ia berharap guru yang akan mengajar tentang agama di Sekolah Rakyat agar secepatnya bisa didapatkan agar siswa bisa mendapatkan pelajaran agama.
3. Pendidikan agama tetap dilakukan

Meskipun belum adanya guru yang akan mengajar mata pelajaran agama, Nuryadi mengatakan bahwa pihaknya sudah memberikan pembekalan agama kepada para siswa.
"Bentuk pembekalan agama yang kami lakukan saat ini oleh wali asrama adalah dengan melakukan shalat berjamaah untuk siswa yang muslim dan mendampingi ibadah untuk siswa non muslim," katanya.
Selain itu, para wali asrama juga memberikan pemahaman tentang keagamaan kepada para siswa Sekolah Rakyat sebagai bentuk pembekalan yang bisa diberikan.