Palembang, IDN Times - Ratusan massa aksi yang tergabung dalam Kebangkitan Jawara dan Pengacara (Bang Japar), menggalang dana untuk Palesina di halaman DPRD Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel), Jumat (21/5/2021).
Mereka meminta pemerintah Indonesia, termasuk pemerintah daerah (Pemda), bertindak tegas untuk mengambil sikap terkait aksi serangan Israel terhadap Palestina yang menimbulkan banyak korban jiwa.
Pantauan IDN Times di lapangan, massa terlebih dulu menjalani uji rapid antigen. Hal itu untuk memastikan para pengunjuk rasa tak terpapar COVID-19.
Mereka kemudian diizinkan masuk ke halaman DPRD Sumsel dengan jumlah terbatas. Akibatnya, banyak massa yang tertahan di luar pagar. Kendati demikian, orasi dan penggalangan dana masih tetap berlangsung hingga selesai.
Menurut Komandan Daerah Organisasi Masyarakat Bang Japar Sumatra Selatan (Sumsel), Iskandar Sahbani, aksi yang berlangsung mulai pukul 13.00 WIB hingga 14.00WIB berhasil mengumpulkan dana Rp16 juta.
"Dana ini akan dikirimkan ke Palestina untuk membantu masyarakat yang membutuhkan. Majelis taklim dan masyarakat Sumsel juga kami minta berpartisiasi. Rumah sakit yang dibangun oleh masyarakat Indonesia di sana sudah dihancurkan," kata dia.
Indonesia kata Iskandar, Indonesia memiliki utang budi kepada rakyat dan negara Palestina. Sebab sebelum kemerdekaan Indonesia, Palestina merupakan negara pertama yang memberi pengakuan.
"Sebagai bangsa beradab dan tahu diri, sepatutnya kita sebagai anak bangsa juga mendukung penuh kemerdekaan Palestina. Pemerintah harus mengambil sikap," timpalnya.
Serangan Israel terhadap Palestina menurutnya bukan lagi masalah konflik beragama. Anak-anak dan perempuan ikut menjadi korban. Padahal dalam kondisi perang, anak-anak dan perempuan harus dilindungi.
Wakil Ketua DPRD Sumsel, Muchendi Mahzareki yang menerima massa aksi itu menyebutkan, dirinya bakal menyampaikan aspirasi massa kepada DPR RI. Bahkan, ia turut mengecam tindakan Israel yang melakukan serangan kepada warga Palestina.
"Kita juga berdoa bersama agar konflik di sana cepat meredah dan tak ada lagi korban jiwa," tandas dia.