Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Pupuk Indonesia Klaim Kebutuhan Pupuk Food Estate Merauke Terpenuhi

Masyarakat Merauke Panen Raya Padi Seluas 14.000 Hektar Hasil Optimasi Lahan Kementan (Dok. Kementan)

Palembang, IDN Times - Food estate di Merauke, Papua Selatan menjadi salah satu program yang dikebut pemerintahan Presiden Prabowo Subianto untuk mencapai swasembada pangan 2027. Salah satu komponen penting dalam mencapai target tersebut yakni pemenuhan pupuk untuk lahan pertanian padi dan perkebunan tebu seluas 2,29 juta hektare.

Direktur Utama PT Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi mengatakan, melihat kebutuhan dan penyaluran pupuk bersubsidi di Merauke saat ini, dirinya optimistis dapat mencukupi yang diperlukan oleh petani.

1. Alokasi pupuk lebih besar dari kebutuhan

Dirut Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi saat berkunjung ke pabrik PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang (IDN Times/Zulfiani Lubis)

Rahmad menjelaskan, kebutuhan pupuk di Merauke saat ini mencapai 22.500 ton per bulan sedangkan pihaknya sudah mengalokasikan sekitar 45 ribu ton per bulannya.

"Dengan kebutuhan sebesar itu dan penggunakan pupuk di Merauke saat ini, plus penambahan alokasi, saya rasa program food estate yang sekarang bisa tercukupi dengan alokasi pupuk subsidi yang ada," kata Rahmad saat berkunjung ke PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) di Palembang, Kamis (13/2/2025).

Dirinya berujar, food estate adalah program yang bukan bisa dilihat hasilnya dalam satu kali waktu.

"Food estate ini tidak bisa tercapai serta-merta, menurut saya, harus ecara bertahap," lanjutnya.

2. Pupuk Indonesia komitmen selalu penuhi kebutuhan pupuk

Inin Nastain IDN Times/ Salah seorang petani memanggul pupuk bantuan

Dalam pemerintahan Presiden Prabowo Subianto saat ini, Rahmad berujar, tak ada target tertentu dalam pemenuhan kebutuhan pupuk. Hanya saja, setiap ada arahan atau permintaan untuk memenuhi kebutuhan pupuk petani, pihaknya harus memenuhinya.

"Uniknya pemerintah sekarang begitu, terutama di sektor pupuk. Namun, dimana-mana saya bisa dengan leluasa mengatakan, kalau memang butuh pupuknya lebih silakan di-absorb terlebih dahulu yang ada. Nanti akan kita siapkan lebih," ungkap dia.

Rahmad mengungkapkan, hal tersebut dibuktikan dengan penyerapan pupuk pada 2024 lalu yang mencapai 7,2 juta ton. Sementara pihaknya sudah menyediakan sekitar 7,3-7,4 juta ton.

"Artinya kita salurkan lebih karena petaninya membutuhkan," ujar Rahmad.

3. Pemenuhan kebutuhan pupuk di Merauke akan diperkuat pabrik baru di Fakfak

Pabrik PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) di Palembang (IDN Times/Zulfiani Lubis)

Saat ini, target pemenuhan kebutuhan pupuk di Merauke sebesar satu juta ton. Apabila satu juta ton tersebut telah tercapai, maka pabrik pupuk di Fakfak yang kini dalam proses pembangunan, sudah dapat beroperasi.

Diketahui, proyek pembangunan pabrik pupuk di Fakfak, Papua Barat, memasuki tahap konstruksi pada awal tahun 2025. Pembangunan diperkirakan akan memakan waktu sekitar 40 bulan atau 3,5 tahun.

Pabrik pupuk di Fakfak ini, kata Rahmad, bukan hanya untuk pemenuhan lahan pertanian padi di Merauke saja, tapi juga perkebunan tebu dalam skema food estate tersebut. Pabrik berkapasitas produksi 3.500 ton per hari atau 1,1 juta ton urea per tahun, diklaim cukup untuk memenuhi kebutuhan pupuk untuk lahan pertanian dan perkebunan seluas 5 juta hektare.

"Dengan nambah kapasitas di Fakfak nanti, jadi aman. Sekarang yang sudah berjalan itu menggunakan alokasi pupuk subsidi yang ada, kapasitas kita masih cukup. Tapi ke depan akan kita sinkronkan dengan pengembangan pabrik di fakfak itu," jelasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hafidz Trijatnika
EditorHafidz Trijatnika
Follow Us