PGRI Palembang Laporkan Balik Orangtua Siswa SMKN 7 ke Polisi

- PGRI Palembang melaporkan orang tua siswa SMKN 7 ke polisi atas dugaan pencemaran nama baik terhadap guru.
- Pihak PGRI menilai tindakan terlapor sudah berlebihan dan melampaui batas kewajaran, merusak nama baik profesi guru.
Palembang, IDN Times - Perseteruan antara orang tua siswa dan guru di SMKN 7 Palembang belum berakhir. Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Palembang akhirnya angkat bicara dan melaporkan balik seorang konten kreator dan orang tua siswa ke polisi.
Pelapor Maya Handayani bersama LKBH PGRI Palembang dan sejumlah guru melayangkan laporan atas dugaan pencemaran nama baik yang diduga dilakukan oleh terlapor bernama Nita. Pihak PGRI menilai langkah yang dilakukan Nita selama ini sudah berlebihan dan melampaui batas kewajaran.
"Video yang beredar luas di medsos membuat kami para guru merasa tidak nyaman. Isi pernyataan cenderung mendeskreditkan guru dan menggiring opini publik." ungkap Ketua PGRI Palembang Ahmad Zulinto, Jumat (24/10/2025).
1. Kasus guru SMKN 7 sudah menyangkut nama profesi
Zulinto menyebut, bahwa kasus ini membuat nama baik profesi guru menjadi tercoreng. Sebagai organisasi guru, pihaknya akan mendampingi pelapor dalam proses hukum yang dihadapi.
"Kami membela guru kami karena ini sudah menyangkut marwah profesi. Persoalan ini juga menganggu di lingkungan sekolah, jadi kami tempuh jalur hukum," jelas dia.
2. Sang guru juga sudah dilaporkan lebih dulu

Menurut Zulinto, sekolah sudah berusaha menyelesaikan kasus ini secara kekeluargaan. Bahkan anak terlapor masih tetap bersekolah di SMKN 7 Palembang yang sekaligus membantah informasi yang beredar selama ini mengenai skorsing atau hukuman.
"Pihak kami juga sudah dilaporkan (Maya) oleh terlapor ke Polrestabes Palembang. Maka kami pun melapor ke Polda Sumsel untuk membela guru kami. Saat ini masih dalam tahap proses pelaporan," jelas dia.
3. PGRI merasa dicubit
Terkait video yang beredar selama ini di media sosial mengenai perseteruan yang terjadi, pihaknya menyerahkan hal itu ke polisi untuk ditindaklanjuti.
"Kita tunggu hasil penyidikan nanti. Prinsipnya kalau satu guru dicubit, maka semua guru ikut merasakan. Ini bentuk solidaritas sesama pendidik," jelas dia.

















