Pemprov Sumsel Siapkan 10.000 Vaksin untuk Kerbau Rawa Bebas Wabah

- Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumsel siapkan 10.000 vaksin penyakit ngorok untuk hewan ternak.
- Empat wilayah di Sumsel, termasuk OKI dan OI, dilanda wabah penyakit ngorok yang menyebabkan kematian kerbau.
- Pola pemeliharaan tradisional yang salah menjadi penyebab utama penyakit ngorok pada hewan ternak di Sumsel.
Palembang, IDN Times - Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumatra Selatan (DKPP Sumsel) menyiapkan 10.000 vaksin Septicaemia Epizootice atau penyakit ngorok pada hewan ternak. Vaksin itu akan disebar ke seluruh kabupaten dan kota di Sumsel.
"Sudah kita ajukan ke pusat sebanyak 10.000 dosis vaksin SE. Dalam waktu dekat akan kami bagikan" ungkap Kepala DKPP Sumsel, Ruzuan Efendi, Kamis (18/4/2024).
1. Wabah ngorok menyebar ke empat daerah di Sumsel

Ruzuan menerangkan, sejauh ini sudah ada empat wilayah di Sumsel yang terserang penyakit ngorok. Wabah tersebut mengakibatkan banyak kerbau mati di wilayah Ogan Komering Ilir (OKI), Ogan Ilir (OI), Banyuasin, dan Empat Lawang.
"Dari laporan yang kami terima, baru OKI dan OI yang ada laporan tewas. Sementara Banyuasin baru ada laporan gejala saja. Kalau di Empat Lawang itu baru dapat informasi dari media. Dinas setempat belum ada laporan," jelas dia.
2. DKPP sebut ada kesalahan dalam beternak

Ruzuan mengatakan, penyebab sakit ngorok pada hewan ternak yang terjadi di Sumsel diakibatkan pola pemeliharaan yang salah menggunakan sistem tradisional dengan dilepasliarkan. Pemeliharaan dalam sistem tradisional rentan terserang penyakit.
"Tidak ada yang dibudidayakan secara intensif. Kerbau peliharaannya diliarkan, makanya susah untuk mengontrol kesehatannya," jelas dia.
3. Pemprov Sumsel siapkan disinfektan untuk kandang ternak

Untuk mencegah penyakit tersebut, pihaknya meminta kepada Dinas Peternakan di kabupaten dan kota melakukan penyuluhan kepada peternak. Adapun untuk penyemprotan disinfektan, pemprov juga nantinya akan memberikan secara gratis agar kandang ternak dapat terhindar dari virus dan bakteri.
"Kami juga sedang mengajukan bantuan vitamin ataupun obat-obatan untuk asupan kerbau agar daya tahan tubuhnya kuat," tutup dia.