Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Menyorot Pejuang Rezeki di Balik Bayangan Ricuh Demonstrasi Palembang

Potret pedagang kaki lima siaga di lokasi aksi Palembang (Dok. Aji untuk IDN Times)
Potret pedagang kaki lima siaga di lokasi aksi Palembang (Dok. Aji untuk IDN Times)
Intinya sih...
  • Gerak-gerik pedagang siomay dan pempek menciptakan cerita berbeda di sela waktu menunggu keramaian panggung aspirasi.
  • Randa, pedagang pempek, membawa 600 buah pempek untuk dijual saat demo berlangsung, sementara Okta, pedagang kopi keliling, berharap aksi mahasiswa dapat berlangsung dengan aman.
  • Kondisi sekitar gedung DPRD Sumsel dilapisi pengamanan ketat, kendaraan taktis hingga damkar sudah disiapkan di lokasi. Suara dan teriakan riuh para demonstran pun mulai terdengar.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Palembang, IDN Times - Terik panas dan sinar matahari, meneteskan peluh ke wajah-wajah yang setia menunggu momen. Seorang pria tampak mengibaskan handuk kecil yang melingkar di lehernya, mengusap keringat seraya mengamati detik per detik situasi di depan Kantor DPRD Sumatra Selatan, Senin (1/9/2025).

Pemandangan itu menjadi hal menarik bagi reporter IDN Times, potret sederhana yang diam-diam menyimpan makna besar di kala menunggu aksi demonstran. Kira-kira sekitar jam 11:40 WIB, situasi di balik rencana unjuk rasa, terdapat visual istimewa kehidupan lain tidak kalah menarik.

1. Kerumunan massa adalah peluang mendapatkan cuan

Potret pedagang kaki lima siaga di lokasi aksi Palembang (Dok. Aji untuk IDN Times)
Potret pedagang kaki lima siaga di lokasi aksi Palembang (Dok. Aji untuk IDN Times)

Gerak-gerik pedagang siomay yang sabar menanti pembeli, menciptakan cerita berbeda di sela waktu menunggu keramaian panggung aspirasi. Tak hanya siomay, sederet gerobak lain seperti pempek pun berjejer di depan Pusat Perbelanjaan Palembang Icon (PI) Mall yang berhadapan tepat Kantor DPRD provinsi Jalan IX POM, Kecamatan Ilir Barat (IB) I.

Jika sesuai jadwal, aksi baru akan dimulai pukul 13.00 WIB. Namun jauh sebelum itu, fragmen di sekitar lokasi sudah hidup dengan aktivitas pelaku usaha kecil dan pedagang kaki lima. Mereka membuka tenda payung di sisi gerobak, untuk bertahan dari panas, menata dagangan sembari mengelap cucur keringat pun jadi tanda bersemangat.

Sambil menyelam minum air, begitulah gambaran keadaan di lokasi aksi Palembang. Keramaian yang mengundang massa justru menjadi lahan rezeki, menghasilkan cuan gaya baru. Bagi sebagian pedagang, tiap ada aksi dan unjuk rasa di kerumunan massa adalah peluang.

Karena, kehadiran sekelompok massa adalah calon pelanggan. Situasi genting dengan berbagai isu negatif tak menyurutkan tenaga para pedagang untuk bisa mendapatkan berkah uang. Meski terkadang hiruk-pikuk aksi memunculkan khawatir, cara mereka bertahan hidup jadi tenunan cerita sendiri.

2. Berjualan di tengah demo bukan kali pertama dilakukan pedagang

Potret pedagang kaki lima siaga di lokasi aksi Palembang (Dok. Aji untuk IDN Times)
Potret pedagang kaki lima siaga di lokasi aksi Palembang (Dok. Aji untuk IDN Times)

Menurut Randa (35) salah satu pedagang pempek di sekitar Jalan POM IX mengaku, ia hari ini membawa 600 buah pempek untuk dijual. Biasanya, seluruh pempek akan habis terjual saat demo berlangsung. Kata dia, berjualan di tengah teriakan orator dan kerumunan massa bukan kali pertama ia lakukan.

"Habis sih, karena banyak yang jajan biasanya kalau demo. Jadi hari ini bawa lebih banyak. Biasanya 300 sekarang 600 pempek," ujarnya.

Walau ada keresahan karena harus berdagang di situasi padat dan ramai kala unjuk rasa berlangsung, Randa tetap semangat untuk mencari rezeki lebih cepat, tanpa harus berkeliling jauh mencari calon pembeli. Demo jelasnya, salah satu cara terbaik menghabiskan dagangan di pusat keramaian.

"Kalau ditanya, ya was-was. Takut ada ricuh, chaos, ya tapi buat keluarga. Hari ini demo, Insyallah ramai (pembeli). Biasanya jualan di Kambang Iwak. Karena di sini ramai, jadi pindah. Takut iya, insyallah aman, ada polisi," jelas dia.

3. Pedagang harap aspirasi bisa tersampaikan damai

Potret pedagang kaki lima siaga di lokasi aksi Palembang (Dok. Aji untuk IDN Times)
Potret pedagang kaki lima siaga di lokasi aksi Palembang (Dok. Aji untuk IDN Times)

Bukan saja Randa, tujuan mencari berkah dan uang di tengah padatan manusia pun jadi visi Okta (25). Dia adalah pedagang kopi keliling, yang kerap berjualan di depan-depan perkantoran, namun karena mengetahui ada demo, ia sengaja datang ke Jalan POM IX Palembang.

"Bawa 300 dulu, kalau habis pulang. Terus ke sini lagi," ujar Okta.

Okta berharap aksi mahasiswa ini dapat berlangsung dengan aman tanpa kericuhan. Sehingga, aspirasi yang disampaikan para mass aksi bisa disampaikan dengan damai. "Kalau bisa jika ribut jangan sasar kami. Kami cuma dagang saja di sini. Cari rezeki untuk anak istri," jelas dia.

Sementara dari pantauan di lapangan, kondisi sekitar gedung DPRD Sumsel dilapisi pengamanan ketat. Kawat berduri sepanjang pagar hingga ke arah kantor Ditlantas Polda Sumsel sudah berjejeran. Bahkan Kendaraan taktis hingga damkar pun sudah disiapkan di lokasi.

Suara dan teriakan riuh para demonstran pun mulai terdengar. Para mahasiswa yang hari ini turun ke jalan perlahan mendekat ke pusat aksi. Gerombolan anak muda itu berjalan panjang atau longmarch dari berbagai arah ulu dan ilir. Harapannya, setiap langkah kaki dan pendapat mereka bisa didengar para elit.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hafidz Trijatnika
EditorHafidz Trijatnika
Follow Us

Latest News Sumatera Selatan

See More

Waspada Hujan! 3 Daerah di Sumsel Berpotensi Alami Cuaca Ekstrem

03 Sep 2025, 20:45 WIBNews