Konsumsi Gasoline dan LPG di Sumbagut saat Nataru Naik 5,3 Persen

Satria menjelaskan, konsumsi rata-rata harian normal Gasoline di Sumbagut sebesar 13.038 kiloliter dan saat Nataru lalu naik menjadi 13.734 kilo liter per hari.

“Untuk peningkatan penggunaan BBM gasoline tertinggi ada pada Provinsi Sumatera Utara sebesar 7,9 persen," katanya.

Sementara, untuk peningkatan konsumsi gasoline selanjutnya terjadi di Sumatra Barat sebesar 7,3 persen dibanding biasanya.

"Selanjutnya terjadi kenaikan konsumsi di Aceh sebesar 5,7 persen. Hal ini kemungkinan terjadi karena banyaknya masyarakat yang liburan ke daerah tersebut," katanya.

Selain itu, konsumsi Avtur juga mengalami peningkatan sekitar 17 persen dari 775 kiloliter menjadi 910 kiloliter per hari di wilayah Sumbagut.

Selain itu, konsumsi LPG juga dinyatakan meningkat dibanding biasanya sebesar 6,5 persen dibanding rata-rata harian normal.

"Biasanya itu konsumsi LPG rumah tangga sebesar 3.514 metrik ton setiap harinya. Saat Nataru lalu naik menjadi menjadi 3.742 metrik ton per hari," katanya.

Satria menjelaskan, kenaikan konsumsi LPG rumah tangga terbesar terjadi di Provinsi Riau sebesar 9,4 persen, kemudian Sumatera Barat naik 6,1 persen, dan Sumatera Utara juga mengalami kenaikan konsumsi LPG sejumlah 5,3 persen.

Meskipun banyak konsumsi BBM yang naik saat Nataru lalu, menurut Satria konsumsi BBM jenis gasoil malah menurun.

"Konsumsi Gasoil seperti Solar, Dexlite dan Pertamina Dex mengalami penurunan sebesar 5,5 persen dibanding biasanya," katanya.

Menurut Satria, penurunan konsumsi itu merata terjadi di seluruh daerah di Sumbagut. Hal itu terjadi karena adanya pembatasan kendaraan truk.

"Konsumsi BBM gasoil dari rata rata harian normal 9.383 kilo liter menjadi 8.869 kilo liter per hari," katanya.