Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Kecanduan Film Porno Picu Kasus Pencabulan di Palembang

ilustrasi kecanduan video porno (pexels.com/RDNE)
Intinya sih...
  • Kecanduan film porno menyebabkan kasus pencabulan dan seks bebas di Palembang meningkat, terutama pada remaja.
  • Psikolog anak mengungkapkan bahwa kebanyakan pasien yang terlibat dalam kasus ini adalah remaja puber dan bahkan masih bersekolah menengah pertama.
  • Pentingnya membangun komunikasi positif antara orangtua dan anak untuk mencegah pergaulan bebas serta memberikan kepercayaan kepada anak agar bisa bercerita dengan bebas.

Palembang, IDN Times - Kasus pencabulan dan seks bebas di Palembang semakin marak terjadi dengan pelaku serta korban yang berusia remaja. Situasi tersebut ternyata disebabkan karena anak maupun remaja kecanduan film biru atau film porno dengan adegan seksual.

"Case pasien remaja ke saya itu 10 persennya, karena mereka kecanduan nonton film porno dan akhirnya mereka ada yang jadi korban pencabulan dan ada juga yang terlibat seks bebas," kata Psikolog Anak dari Rumah Sakit RK Charitas Palembang, Devi Delia, Jumat (7/2/2025).

1. Studi kasus kecanduan film biru dan terlibat seks bebas mayoritas anak berusia puber

ilustrasi seks bebas (pexels.com/cottonbro studio)

Studi kasus soal kecanduan film biru dan terlibat seks bebas kata dia, mayoritas pasien berusia puber. Bahkan ungkap Devi, ada yang masih bersekolah menengah pertama atau SMP.

Pasien tersebut jelasnya, datang bersama orangtua dengan persoalan pasien menyimpan trauma mendalam dan bertahun-tahun, yang kemudian baru terbuka ketika sadar atas risiko perbuatan.

"Tapi ada juga yang memang didorong orangtua, karena melihat perubahan perilaku pada anak," jelasnya.

2. Cegah seks bebas dengan edukasi dan pendidikan seksualitas dibicarakan terbuka

ilustrasi berhubungan seksual (pexels.com/Yan Krukau)

Kasus pergaulan bebas yang menyimpang asas norma dan agama ini lanjut Devi, memang masih tabu dibahas secara umum di Palembang. Padahal hal tepat, jika edukasi dan pendidikan seksualitas tersebut dibicarakan terbuka.

Harapannya, agar anak muda tidak mudah terjerumus seks bebas atau menjadi korban pencabulan, pemerkosaan maupun jadi seorang yang kecanduan menikmati tontotan pornografi.

"Kebanyakan karena nonton film porno ini, efeknya jadi kemana-mana. Berdampak jelek terhadap emosi dan sosial anak. Luar biasa pengaruhnya ke arah negatif," kata Devi.

3. Bangun komunikasi positif antara orangtua dan anak agar terhindar dari masalah seks bebas

ilustrasi hubungan seks (freepik.com/freepik)

Oleh karena itu lanjut Devi, cara penting menghindari adanya kasus pencabulan maupun situasi buruk terhadap anak seperti terlibat pergaulan bebas adalah membangun komunikasi positif antara orangtua dan anak.

Apalagi katanya, anak usia remaja memiliki sikap dan perilaku implusif. Kondisi rasa penasaran tinggi dan ingin meniru segala hal. Mengikuti tren atau kebiasaan positif maupun negatif. Usia inilah jelas Devi, harus benar-benar didampingi.

Sementara kata Dina, orangtua yang memiliki anak usia remaja, dirinya harus selalu menempatkan diri sebagai teman anak dan tidak memberi jarak hubungan antara anak dan orangtua, tujuannya agar anak bisa bercerita dan berekspresi bebas.

"Khawatir pastilah (pergaulan bebas) tapi yang penting itu kita menjaga anak. Usia remaja, kita juga harus menjadi anak remaja saat bersama anak. Harapannya biar anak gak takut cerita semua hal dan sebagai orangtua juga, sekarang mulai memberi kepercayaan sambil terus diawasi agar anak tidak melakukan hal negatif," jelas Dina.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hafidz Trijatnika
EditorHafidz Trijatnika
Follow Us