Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Jenazah Pasien Diangkut Pikap Direktur RSUD Martapura Copot Staf RS

Ilustrasi Jenazah. (IDN Times/Esti Suryani)
Intinya sih...
  • Dedy Damhudy mencopot kepala ruangan zal jenazah dan sopir ambulans RSUD Martapura yang dianggap lalai dalam melayani pasien dan keluarga.
  • Keluarga pasien terpaksa menurunkan jenazah dari mobil ambulans setelah menunggu hampir satu jam tanpa kejelasan dari RSUD Martapura.
  • Dedy akan menemui pihak keluarga untuk memohon maaf secara langsung di rumah duka, serta meminta perwakilan rumah sakit datang berbela sungkawa terkait insiden tersebut.

OKU Timur, IDN Times - Kejadian viral di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Martapura OKU Timur mengegerkan masyarakat terkait buruknya pelayanan rumah sakit daerah.

Kejadian tersebut tak dibantah oleh Direktur RSUD OKU Timur Dedy Damhudy. Ia menjelaskan, telah mengambil tindakan tegas kepada staf yang dianggap lalai dalam melayani pasien dan keluarga.

"Saya sudah langsung mencopot kepala ruangan zal jenazah dan sopir ambulans rumah sakit," ungkap Dedy Damhudy kepada IDN Times, Sabtu (5/4/2025).

1. Sebut ada keteledoran staf

Keluarga pasien di OKUT harus membawa pasien menggunakan pikap secara mandiri (Dok: ist)

Dalam video yang beredar, keluarga pasien terpaksa menurunkan jenazah yang tadinya sudah berada di dalam mobil ambulans. Dalam narasi video yang diambil pihak keluarga disebutkan mereka telah menunggu hampir satu jam namun tak ada kejelasan dari RSUD Martapura sehingga mereka terpaksa memindahkan jenazah naik ke dalam pikap.

"Mohon maaf atas kejadian ini saya sebelumnya mohon maaf atas keteledoran staf atau unit terkait," jelas dia.

2. Direktur RSUD akui sudah berkomunikasi dengan keluarga

Keluarga pasien di OKUT harus membawa pasien menggunakan pikap secara mandiri (Dok: ist)

Dedy mengaku sudah berkomunikasi secara langsung dengan keluarga pasien. Bahkan dirinya telah berjanji akan menemui pihak keluarga untuk memohon maaf secara langsung di rumah duka.

Dirinya juga telah meminta kepada perwakilan rumah sakit, dari humas dan SPI RSUD Martapura untuk datang berbela sungkawa.

"Besok siang saya sudah berjanji mau ke rumah duka menyampaikan permintaan maaf atas nama pribadi dan RS. Permintaan maaf tersebut akan disampaikan secara tatap muka," jelas dia.

3. Sebut sopir ambulans yang bertugas sedang sakit

Keluarga pasien di OKUT harus membawa pasien menggunakan pikap secara mandiri (Dok: ist)

Terkait narasi video yang menyebutkan tak siapnya kendaraan milik RSUD Martapura dan tidak adanya petugas yang siap mengantarkan pasien dianggap dirinya sebagai kelalaian. Salah satu staf yang bekerja membawa mobil ambulans diketahui sedang tidak bekerja saat kejadian terjadi.

"Staf sopir jenazah sedang sakit saat kejadian," jelas dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rangga Erfizal
Martin Tobing
Rangga Erfizal
EditorRangga Erfizal
Follow Us