Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Harga Cabai di Palembang Melejit, Pedagang Malah Merugi

Pedagang cabai di Pasar Al Mahirah, Kota Banda Aceh, Aceh.
Ilustrasi pedagang cabai merah keriting di pasar tradisional (IDN Times/Mhd Saifullah)
Intinya sih...
  • Harga cabai merah keriting di Palembang melonjak hingga Rp100 ribu per kilogram, membuat pedagang merugi karena pembeli hanya membeli 2-3 kilogram.
  • Cuaca ekstrem seperti curah hujan tinggi, banjir, dan air pasang menyebabkan kualitas cabai menurun sehingga harga melonjak tajam.
  • Pedagang kecil seperti pemilik usaha pecel lele di Palembang terpaksa membatasi pembelian cabai dan mencampur ulekan cabai dengan lebih banyak tomat untuk mengurangi kebutuhan cabai yang harganya tinggi.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Palembang, IDN Times - Harga cabai merah keriting di Palembang mengalami kenaikan signifikan. Harga cabai yang melejit hingga tembus Rp100 ribu per kilogram (kg) justru tak membuat pedagang untung, melainkan jadi merugi. Kondisi tersebut karena konsumen membeli cabai dalam jumlah sedikit.

"Pembeli biasanya beli sampai 5 kilogram per hari. Tapi karena mahal, jadi cuma ambil 2-3 kilogram," kata salah satu pedagang di Pasar Jakabaring, Herman, Rabu (10/12/2025).

1. Pasokan cabai juga busuk karena cuaca

Pedagang cabai.
Pedagang cabai (IDN Times/Muhaimin)

Selain karena pembeli cabai yang mengurangi jumlah belanja harian karena harga yang cukup melambung, faktor cuaca ekstrem pun memengaruhi kualitas cabai. Komoditas yang tidak terjual kata Herman, lebih cepat busuk maupun mengering sehingga pedagang rugi.

"Curah hujan tinggi, banjir, dan air pasang bikin tanaman cabai petani banyak busuk jelang waktu panen. Efeknya, pasokan ke pasar turun dan harga melonjak tajam," jelas dia.

2. Harga cabai keriting saat normal sekitar Rp70 ribuan per kg

Pedagang cabai di Pasar Induk Kramat Jati.
Pedagang cabai di Pasar Induk Kramat Jati. (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Berdasarkan pantauan harga cabai di sejumlah pasar tradisional, harga rata-rata yang biasanya di angka Rp60-80 ribuan per kilogram saat ini memang mengalami kenaikan. Untuk jenis cabai merah keriting menyentuh Rp95-110 ribuan per kilogram. Namun, harga cabai rawit merah besar justru melandai tipis.

"Biasanya harga tertinggi cabai keriting Rp70 ribuan per kilo, dan cabai setan (cabai rawit merah) justru lebih murah cuma Rp60 ribuan. Tapi sekarang karena hujan, jadinya banyak cabai busuk dan harganya ikut naik," kata Herman.

3. Pelaku UMKM berharap ada solusi pemerintah

Pedagang cabai di pasar tradisional
Pedagang cabai di pasar tradisional

Sementara kata pemilik usaha pecel lele di Palembang, Rita, lonjakan harga cabai cukup memengaruhi pendapatan hariannya.

"Kami pedagang kecil susah kalau harga cabai terus naik. Makanya beli cabai untuk sambal dibatasi," jelasnya.

Tak saja membeli cabai lebih sedikit, Rita juga menyiasati harga yang tinggi dengan cara mencampur ulekan cabai dengan lebih banyak tomat yang saat ini kebetulan turun harga.

“Harga tomat sekarang Rp10 ribu per kilo, biasanya Rp15-20 ribu, jadi kami campur untuk mengurangi kebutuhan cabai," kata dia.

Harapan ke depan, pemerintah daerah bisa memberikan solusi terbaik agar masalah kenaikan harga yang berdampak pada inflasi tidak menyusahkan masyarakat Palembang. Apalagi kata Rita, dalam tak hanya ada Nataru, momen ramadan pun makin dekat.

Share
Topics
Editorial Team
Hafidz Trijatnika
EditorHafidz Trijatnika
Follow Us

Latest News Sumatera Selatan

See More

Catat! Ada Pembatasan Operasional Kendaraan di Jalintim Jelang Nataru

10 Des 2025, 15:17 WIBNews