Hadapi Ancaman Karhutla, Wilayah Konsesi di OKI Dipantau 24 Jam

Ogan Komering Ilir, IDN Times - Menghadapi musim kemarau, perusahaan mitra APP Group di wilayah konsesi yakni, PT Bumi Mekar Hijau (BMH), PT Bumi Andalas Permai (BAP), dan PT Sebangun Bumi Andalas Wood Industries (SBA) terus memperkuat kesiapsiagaan untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Sebanyak 572 personel terus dilatih dalam merespon Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla).
Pemantauan titik panas dan titik api kini dilakukan secara digital melalui citra satelit terkini. Teknologi ini diyakini mampu mempercepat proses deteksi dan penanganan karhutla secara menyeluruh.
"Kami tidak lagi mengandalkan laporan manual. Kami menggunakan citra real-time dan prediksi cuaca ekstrem untuk mendeteksi potensi ancaman sejak dini," ungkap Fire Operation Management Head PT BAP, Panji Bintoro, Rabu (18/6/2025).
1. Proses pemantauan dilakukan 24 jam

Panji menjelaskan, perusahaan telah menyiapkan Firebase di wilayah Sungai Baung yang menjadi pusat kendali terpadu dalam merespon karhutla. Proses pemantauan titik panas dilakukan selama 24 jam dalam satu hari menggunakan data Automatic Weather Station (AWS), serta indeks cuaca kebakaran.
"Kami menyiagakan helikopter patroli serta unit waterbombing. Tim Reaksi Cepat, yang terdiri atas Regu Pemadam Kebakaran (RPK) terlatih, dapat merespons hotspot dalam hitungan menit," jelas dia.
2. Jalankan empat pilar penanganan karhutla

Dalam upaya mencegah Karhutla, APP Group juga menerapkan empat pilar dalam pencegahan yakni, pencegahan, persiapan, deteksi dini dan respon cepat. Pihaknya melakukan deteksi dini dan reaksi cepat dengan menyiagakan drone.
"Diharapkan dengan kesiapsiagaan tersebut tim dapat merespon setiap titik panas dalam hitungan menit," jelas dia.
3. Mitra APP Group pastikan tidak ada lahan terbakar

Senada, Eksternal Relation Head PT BAP, Iwan Setiawan mengatakan, perusahaan terus menjalankan produksi tanpa bakar dengan berpijak pada kelestarian lingkungan. Tata kelola yang baik dilakukan secara profesional guna memastikan tidak ada lahan yang terbakar.
"Kami juga memastikan tata kelola berjalan dari sisi sosial lewat program pemberdayaan desa meliputi ekonomi, budaya, infrastruktur, kesehatan, dan pendidikan, termasuk skema kemitraan kehutanan agar lahan terlantar kembali produktif dan bebas karhutla," jelas dia.
Selain itu, pihaknya memastikan pencegahan karhutla di OKI selaras dengan target pemerintah menurunkan titik panas nasional dan emisi karbon dari sektor kehutanan. Dengan kombinasi pengelolaan hutan berkelanjutan, pemberdayaan masyarakat, dan teknologi deteksi dini, mitra APP Group berupaya menjadi model industri HTI ramah lingkungan di Sumatra Selatan.
"Komitmen kami sederhana: hutan tetap hijau, masyarakat sejahtera, dan api tidak lagi mengancam," jelas dia.