Gunung Marapi Erupsi Lagi, Ketinggian Kolom Abu 12 Ribu Kaki

Padang, IDN Times - Gunung Marapi di Sumatra Barat kembali mengalami erupsi pada Sabtu (8/3/2025) sekitar pukul 10.41 WIB dengan letusan yang lebih besar dibanding sebelumnya.
"Terpantau sebaran abu vulkanik pada erupsi itu mencapai ketinggian hingga 12 ribu kaki," kata Kepala Badan Metereologi, Krimatologo dan Geofisika (BMKG) Minangkabau, Desindra Deddy Kurniawan dalam keterangan resminya.
Sementara, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi menyatakan bahwa ketinggian kolom abu pada erupsi kali ini tidak terpantau.
1. Erupsi Gunung Marapi

Erupsi Gunung Marapi yang terjadi hari ini merupakan erupsi yang cukup besar dibanding yang terjadi sebelumnya. Karena jika dilihat secara kasat mata, letusan yang membawa abu vulkanik tersebut cukup tinggi.
"Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 30.4 mm dan durasi kurang lebih 55 detik," tulis PVMBG dalam keterangan resminya.
Meskipun erupsi yang cukup besar tersebut, status Gunung Marapi saat ini masih dinyatakan berada pada level 2 waspada.
2. Imbauan untuk masyarakat

PVMBG mengimbau agar masyarakat di sekitar Gunung Marapi dan agar tidak memasuki dan tidak melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 3 kilometer dari pusat aktivitas atau kawah verbeek.
"Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah/bantaran/aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi agar tetap mewaspadai potensi atau ancaman bahaya lahar atau banjir lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan," tulis PVMBG.
Selain itu, jika terjadi hujan abu, masyarakat diimbau untuk menggunakan masker penutup hidung dan mulut untuk menghindari gangguan saluran pernapasan (ISPA).
3. Pastikan tidak ganggu penerbangan

Kepala BMKG Minangkabau, Desindra Deddy Kurniawan dalam keterangan resminya menyatakan bahwa sampai saat ini erupsi tersebut belum mengganggu penerbangan.
"Berdasarkan peta sebaran abu vulkanik yang ada, belum terkonfirmasi adanya bandara yang terdampak dari erupsi Gunung Marapi hari ini. Informasi perubahan sebaran abu vulkanik yang berdampak bagi operasional bandara akan diinformasikan kembali dengan hasil pengamatan visual dan paper test," katanya.