Gunung Marapi 5 Kali Erupsi Selama Lebaran Idul Fitri 2025

- Gunung Marapi di Sumatra Barat mengalami 5 letusan dan 20 hembusan selama lebaran Idul Fitri 2025.
- Erupsi terbesar terjadi kemarin dengan ketinggian kolom abu mencapai 1.500 meter di atas puncak.
- PGA Marapi merekomendasikan agar masyarakat di sekitar gunung dan pendaki tidak memasuki wilayah radius tiga kilometer dari pusat aktivitas kawah verbeek.
Padang, IDN Times - Gunung Marapi di Sumatra Barat mengalami 5 kali letusan dan 20 kali hembusan selama masa lebaran Idul Fitri 2025 yang terhitung sejak 1 April 2025 lalu. Aktivitas letusan dan hembusan itu dinyatakan oleh Pengamat Gunung Api (PGA) Marapi dalam keterangan resminya yang diterima IDN Times, Jumat (4/4/2025).
"Erupsi terbesar terjadi kemarin dengan ketinggian kolom abu mencapai 1.500 meter di atas puncak," tulis PGA Marapi.
1. Rincian letusan Gunung Marapi selama lebaran

Sejak lebaran Idul Fitri 2025, aktivitas Gunung Marapi mulai terlihat dari letusan kecil yang terjadi pada Selasa (1/4/2025). Tetapi, ketinggian kolom abu belum teramati karena tertutup kabut.
Pada hari berikutnya, erupsi kembali terjadi sekitar pukul 06.25 WIB dengan ketinggian kolom abu mencapai 350 meter di atas puncak. Pada pukul 16.04 WIB, letusan kembali terjadi dengan ketinggian kolom abu mencapai 1.000 meter di atas puncak.
Letusan tersebut kembali terjadi pada Kamis kemarin sekitar pukul 07.12 WIB dengan ketinggian kolom abu mencapai 1.500 meter di atas puncak. Letusan kembali terjadi pada pukul 18.04 WIB dengan ketinggian kolom abu 400 meter di atas puncak.
Tidak hanya letusan, PGA Marapi juga mencatat adanya hembusan yang terjadi selama 3 hari tersebut. PGA Marapi mencatat terjadi 20 kali hembusan dalam waktu 3 hari itu.
2. Aktivitas kegempaan Gunung Marapi

Selain adanya letusan, PGA Marapi juga mencatat terjadinya aktivitas kegempaan yang terjadi setiap kali terjadinya letusan dan hembusan.
"Tercatat ada 2 kali gempa akibat letusan dengan amplitudo 5.9-30.4 mm dan durasi mulai dari 69 detik sampai 75 detik," tulis PGA Marapi.
Sementara gempa yang diakibatkan oleh hembusan tercatat sebanyak 11 kali dengan amplitudo 1.2-7.3 mm dan durasi 18 sampai 173 detik. Selain itu, juga tercatat terjadinya gempa vulkanik dangkal sebanyak satu kali dengan amplitudo 2.6 mm dan durasi 14 detik.
"Gempa vulkanik dalam juga terjadi satu kali dengan amplitudo 2.8 mm, dan durasi selama 10 detik," lanjutnya.
Tidak hanya gempa vukanik, gempa tektonik lokal juga terjadi sebanyak 4 kali dengan amplitudo 3.5-29.8 mm, dan durasi 14-25 detik. Selain itu, gempa tertonik jauh juga terjadi sebanyak 2 kali dengan amplitudo 1.5-2.1 mm, dan durasi 135-146 detik.
3. Masyarakat dilarang berkegiatan 3 kilometer dari kawah

PGA Marapi memberikan rekomendasi agar masyarakat di sekitar Gunung Marapi, pendaki, pengunjung, dan wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan kegiatan di dalam wilayah radius tiga kilometer dari pusat aktivitas kawah verbeek.
"Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah, bantaran, dan aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi agar tetap mewaspadai potensi atau ancaman bahaya lahar atau banjir lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan," kata dia.
Jika terjadi hujan abu, PGA Marapi mengimbau masyarakat untuk menggunakan masker penutup hidung dan mulut untuk menghindari gangguan saluran pernapasan (ISPA).