Gunung Dempo 2 Kali Erupsi di Bulan Agustus, Status Masih Waspada

- Gunung Dempo, Pagar Alam, Sumatra Selatan (Sumsel) mengalami erupsi kedua bulan ini, menyemburkan abu vulkanik setinggi 1.300 meter ke udara.
- BPBD telah menyiapkan 70 personel, peralatan evakuasi, bahan makanan dan tenda pengungsian untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk jika terjadi erupsi.
- Pihak berwenang meminta masyarakat tidak panik, tetapi tetap waspada dan memantau informasi resmi dari pihak berwenang terkait kondisi Gunung Dempo.
Pagar Alam, IDN Times - Gunung Dempo, Pagar Alam, Sumatra Selatan (Sumsel) kembali mengalami erupsi pada Selasa pagi. Erupsi tersebut menyemburkan abu vulkanik setinggi 1.300 meter ke udara dari kawah utama.
Berdasarkan laporan magma.esdm.go.id letusan terekam seismograf dengan amplitudo maksimum 40 mm dan durasi 112 detik. Kejadian Erupsi tersebut merupakan yang kedua bulan ini setelah sebelumnya Erupsi terjadi, Kamis (7/8/2025) lalu dengan semburan vulkanik setinggi 1.200 meter.
"Tadi kami sudah mendapat update dari pos pemantau. Status masih Level II Waspada," ungkap Kepala BPBD Pagar Alam, John Hasman, Selasa (19/8/2025).
1. BPBD siapkan peralatan evakuasi

John mengungkapkan, BPBD sudah menyiapkan 70 personel, beberapa peralatan evakuasi, bahan makanan dan tenda pengungsian guna mengantisipasi kemungkinan terburuk jika terjadi erupsi.
"Untuk skenario bencana besar, kami akan berkolaborasi dengan BPBD provinsi, baik dalam evakuasi maupun distribusi logistik," beber dia.
2. Masyarakat Pagar Alam diminta tidak panik

John menegaskan, pihaknya masih terus berkoordinasi dengan kepala daerah terkait kondisi Gunung Dempo. Pihaknya meminta masyarakat tidak panik dengan kondisi yang terjadi.
"Kami imbau masyarakat tidak panik, tetapi tetap waspada dan memantau informasi resmi dari pihak berwenang," jelas dia.
3. Wisatawan dan pendaki diminta tidak beraktivitas di dekat kawah

Diberitakan sebelumnya, Kepala Pos Pemantau GAD, Megian menegaskan, pihaknya terus melakukan pemantauan intensif. Letusan tersebut memuntahkan abu vulkanik yang diperkirakan mencapai ketinggian 4.473 meter di atas permukaan laut atau sekitar 1.300 meter di atas puncak gunung yang berdiri setinggi 3.173 meter.
Meski ketinggian ini berdasarkan pengamatan visual, pihak berwenang menegaskan kolom abu berpotensi lebih tinggi dari estimasi. Arah sebaran abu terdeteksi bergerak ke selatan dengan warna putih khas abu vulkanik segar.
Aktivitas ini juga terekam pada seismogram dengan amplitudo maksimum 30 mm dan durasi letusan selama 112 detik. Selain itu, tremor vulkanik dengan amplitudo 0,5 mm turut memperlihatkan peningkatan aktivitas seismik di bawah permukaan gunung. Peringatan ini juga penting bagi sektor penerbangan, mengingat abu vulkanik berpotensi membahayakan jalur transportasi udara.
"Kami mengimbau warga maupun wisatawan untuk tidak beraktivitas dalam radius 1 kilometer dari kawah Marapi – Gunung Dempo, serta menghindari arah bukaan kawah sejauh 2 kilometer ke sektor utara. Hingga kini, belum ada laporan kerusakan maupun korban jiwa, namun kewaspadaan tetap menjadi prioritas utama," ungkapnya.