Ilustrasi Pelecehan (IDN Times/Mardya Shakti)
Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Sriwijaya (BEM Unsri) mengatakan, kasus pelecehan seksual secara fisik dan verbal di kampusnya bagai fenomena gunung es. Banyak korban lain yang akan melapor dalam waktu dekat.
Sejauh ini ada tiga kasus terbaru dan sudah melapor ke Mapolda Sumsel. Para korban berinisial D, F, dan C. Sang Dosen berinisial RG disinyalir menawarkan kemudahan-kemudahan skripsi kepada para calon korban, dengan mengajak yang bersangkutan untuk berhubungan badan.
"Modusnya melalui obrolan saat pembuatan skripsi, hingga berkaitan dengan orientasi seks. Dalam obrolan itu, pelaku memancing obrolan yang menjurus ke unsur seks," ungkap Ketua Satgas BEM Unsri, Rahmat Riady.
Kedua korban mengaku telah dilecehkan secara verbal pada September 2021 lalu. Bahkan, terlapor kerap menanyakan hal berbau tak senonoh kepada para korbannya.
"Paling parah bertanya tentang keperawanan hingga mengungkap organ vital pelaku, kemaluannya seberapa panjang dan lain-lain," beber dia.
Para korban yang tak tahan akhirnya melapor ke posko pengaduan pelecehan yang dibuat oleh BEM. Menurutnya, saat dilecehkan, para korban terpaksa harus menanggapi dingin chat mesum pelaku lantaran harus melakukan bimbingan.
"Tapi lebih banyak tak ditanggapi. Pernah juga video call malam-malam, tapi tidak diangkat," tutup dia.