Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Dosen Unsri RG Tebar Senyum Saat Tiba di Mapolda Sumsel

Terduga pelaku pelecehan seksual mahasiswi UNSRI RG bersama kuasa hukumnya Ghandi Arius (IDN Times/istimewa)
Terduga pelaku pelecehan seksual mahasiswi UNSRI RG bersama kuasa hukumnya Ghandi Arius (IDN Times/istimewa)

Palembang, IDN Times - Dosen Universitas Sriwijaya (Unsri) berinisial RG, mendatangi Polda Sumatra Selatan (Sumsel) untuk diperiksa oleh Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum).

RG dipanggil terkait kasus pelecehan seksual secara verbal yang ditudukan pada dirinya melalui WhatsApp kepada tiga korban yang berstatus mahasiswi aktif.

"Kami kooperatif, maka bisa dilihat sendiri kehadiran kami di sini," ungkap Kuasa Hukum RG, Ghandi Arius, Jumat (10/12/2021).

1. RG baru mendapat surat pemanggilan semalam

Terduga pelaku pelecehan seksual mahasiswi UNSRI RG bersama kuasa hukumnya Ghandi Arius (IDN Times/istimewa)
Terduga pelaku pelecehan seksual mahasiswi UNSRI RG bersama kuasa hukumnya Ghandi Arius (IDN Times/istimewa)

RG datang ke Mapolda Sumsel ditemani kuasa hukumnya datang sekitar pukul 09.50 WIB. Ia mengenakan setelan kemeja biru, dan melempar senyum saat menyapa awak media. Ia memilih tidak mengeluarkan sepatah kata ketika ditanya kesiapan menghadapi pemeriksaan.

"Surat pemanggilan baru disampaikan semalam sekitar pukul 19.00 WIB," ujar pengacara.

2. Bantah kabar RG melarikan diri

ilustrasi pelecehan (IDN Times/Mardya Shakti)
ilustrasi pelecehan (IDN Times/Mardya Shakti)

RG beserta kuasa hukumnya membantah informasi yang beredar mengenai kliennya kabur untuk menghindari pemeriksaan. Menurutnya, ada pihak yang sengaja memanaskan situasi seolah-olah kliennya kabur.

"Ini klien kita ada disini. Kalau kabur tidak mungkin hadir, itu fitnah," beber dia.

3. Kasus yang menjerat RG di Unsri

Ilustrasi Pelecehan (IDN Times/Mardya Shakti)
Ilustrasi Pelecehan (IDN Times/Mardya Shakti)

Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Sriwijaya (BEM Unsri) mengatakan, kasus pelecehan seksual secara fisik dan verbal di kampusnya bagai fenomena gunung es. Banyak korban lain yang akan melapor dalam waktu dekat.

Sejauh ini ada tiga kasus terbaru dan sudah melapor ke Mapolda Sumsel. Para korban berinisial D, F, dan C. Sang Dosen berinisial RG disinyalir menawarkan kemudahan-kemudahan skripsi kepada para calon korban, dengan mengajak yang bersangkutan untuk berhubungan badan.

"Modusnya melalui obrolan saat pembuatan skripsi, hingga berkaitan dengan orientasi seks. Dalam obrolan itu, pelaku memancing obrolan yang menjurus ke unsur seks," ungkap Ketua Satgas BEM Unsri, Rahmat Riady.

Kedua korban mengaku telah dilecehkan secara verbal pada September 2021 lalu. Bahkan, terlapor kerap menanyakan hal berbau tak senonoh kepada para korbannya.

"Paling parah bertanya tentang keperawanan hingga mengungkap organ vital pelaku, kemaluannya seberapa panjang dan lain-lain," beber dia.

Para korban yang tak tahan akhirnya melapor ke posko pengaduan pelecehan yang dibuat oleh BEM. Menurutnya, saat dilecehkan, para korban terpaksa harus menanggapi dingin chat mesum pelaku lantaran harus melakukan bimbingan.

"Tapi lebih banyak tak ditanggapi. Pernah juga video call malam-malam, tapi tidak diangkat," tutup dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Deryardli Tiarhendi
Rangga Erfizal
Deryardli Tiarhendi
EditorDeryardli Tiarhendi
Follow Us