Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Dilema Kenaikan Harga Bahan Pokok di Sumbar, UMKM Pilih Untung Tipis

Pemilik UMKM di Padang, Yanti membersihkan bekas pesanan (Foto: IDN Times/Halbert Caniago)
Pemilik UMKM di Padang, Yanti membersihkan bekas pesanan (Foto: IDN Times/Halbert Caniago)

Padang, IDN Times - Kenaikan harga bahan pokok menjadi dilema bagi masyarakat di Sumatra Barat, terutama yang memiliki Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang masih mengembangkan usahanya.

Bagaimana tidak, melambungnya harga bahan pokok sejak tiga bulan terakhir membuat para pemilik UMKM tidak bisa berbuat banyak untuk tetap bisa mempertahankan usahanya.

Tidak hanya pemilik UMKM, ibu rumah tangga juga harus memutar otak untuk bisa memenuhi kebutuhan keluarga agar tetap tercukupi dengan penghasilan yang masih dinilai belum terlalu tinggi.

1. Kenaikan harga bahan pokok

Pedagang bahan pangan di Pasar Tambahrejo Surabaya, Selasa (31/12/2024). (IDN Times/Khusnul Hasana)
Pedagang bahan pangan di Pasar Tambahrejo Surabaya, Selasa (31/12/2024). (IDN Times/Khusnul Hasana)

Yanti (46) mengungkapkan, kenaikan harga bahan pokok sudah sangat tinggi dengan rentang Rp1.000 hingga Rp5 ribu setiap itemnya.

"Seperti kopi yang harganya biasanya Rp17 ribu sekarang naik menjadi Rp23 ribu" katanya saat diwawancarai IDN Times, Rabu (1/01/2025).

Tidak hanya itu, bahan pokok lainnya seperti gula dan minyak goreng juga mengalami kenaikan harga yang cukup tinggi.

"Gula pasir yang biasanya Rp16 ribu sekarang sudah Rp18 ribu per kilogram. Minyak goreng curah juga dari Rp16 ribu sekarang menjadi Rp20 ribu per liternya," katanya.

2. Dilema keuntungan dan pelanggan

Pemilik UMKM di Padang, Yanti membersihkan bekas pesanan (Foto: IDN Times/Halbert Caniago)
Pemilik UMKM di Padang, Yanti membersihkan bekas pesanan (Foto: IDN Times/Halbert Caniago)

Kenaikan harga tersebut menurut Yanti membuatnya merasa dilema antara menaikan harga atau mempertahankan pelanggan yang sudah ada.

"Kalau harga dinaikkan otomatis pelanggan akan lari. Terpaksa hanya mengambil keuntungan yang tipis saja saat ini," kata perempuan yang menjual minuman dan makanan itu.

Ia merasa khawatir jika bahan pokok terus mengalami kenaikan nantinya, dirinya terpaksa harus menaikkan harga juga.

"Ya bagaimana bisa bertahan nanti kalau harga bahan pokok terus melambung. Tentu mau tidak mau harus menaikkan harga," katanya.

3. Keresahan ibu rumah tangga

ilustrasi menggoreng ikan gurame (YouTube.com/Ika Mardatillah)
ilustrasi menggoreng ikan gurame (YouTube.com/Ika Mardatillah)

Warga Kota Padang lainnya, Yelfarina mengungkapkan kenaikan harga bahan pokok juga sangat memberatkannya sebagai seorang IRT.

"Ya, kita harus pandai-pandai agar uang yang diberikan suami bisa cukup untuk memenuhi kebutuhan," katanya.

Menurutnya, saat ini dirinya mengakali dengan berbagai menu makanan yang tidak terlalu membutuhkan banyak minyak goreng.

"Keseringan saat ini buat jenis makanan gulai yang tentunya tidak terlalu membutuhkan banyak minyak goreng. Karena harga yang sangat tinggi itu sekarang ya minyak goreng," katanya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hafidz Trijatnika
EditorHafidz Trijatnika
Follow Us