Daun Jeruk Purut Asal Tanah Datar Sumbar Tembus Pasar Pulau Jawa

Menurut Edi, pihaknya mengirimkan 2,5 ton daun jeruk purut pada pengiriman perdana. Ia berharap pengiriman perdana ini menjadi jalan untuk memasarkan daun jeruk purut di daerah tersebut, sehingga bisa menampung semua hasil panen petani dan menjaga stabilitas harga.

"Sekarang pemasaran terbatas, kita hanya bisa menerima produksi dari petani berdasarkan permintaan konsumen. Bahkan petani yang meminta kita membeli hasil panennya. Kita berharap pengiriman ke Pulau Jawa ini berlanjut sehingga bisa menampung lebih banyak lagi hasil dari petani kita," ujar Edi.

Edi bilang, harga daun jeruk perut di kalangan petani mengalami penurunan akibat banjirnya produksi. Dia dan sejumlah pengepul lain di daerah itu kewalahan menerima permintaan dari petani.

Memang selama ini pengiriman juga ditujukan ke Riau, Jambi, dan Bengkulu. Namun dengan tembusnya pangsa pasar Pulau Jawa ini, Edi berharap banjirnya produksi daun jeruk purut bisa terakomodir seluruhnya.

"Dengan adanya pengiriman ke luar Pulau Sumatra ini akan membuat daun jeruk purut di Nagari Tanjung Barulak lebih dikenal lagi," ujarnya.

Terpisah, Kepala Dinas Pertanian Tanah Datar, Sri Mulyani mengungkap, Kecamatan Tanjung Emas memiliki potensi 750 hektare lahan pertanian jeruk purut produktif. Namun selama ini para petani menemui kendala karena pengumpul terbatas dalam memasarkan hasil pertaniannya.

Ia pun berharap pengiriman daun jeruk purut ke luar Pulau Jawa tersebut bisa memecahkan permasalahan petani dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Harapan kami semoga pemasaran kali ini lancar dan berkelanjutan, sehingga masalah di kalangan petani daun jeruk purut terpecahkan," tutup Sri.