Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Sidang kasus korupsi Masjid Raya Sriwijaya memanggil saksi Alex Noerdin (IDN Times/Rangga Erfizal)

Palembang, IDN Times - Mantan Gubernur Sumatra Selatan (Sumsel), Alex Noerdin, yang menjadi tersangka kasus korupsi Masjid Raya Sriwijaya, hadir sebagai saksi dalam perkara pertama yang menyeret empat nama pengurus Yayasan Masjid Raya Sriwijaya dan pihak kontraktor.

Alex menjabarkan, semua perkara bermula dari rencana pembangunan hingga mangkraknya masjid tersebut. Ia mengaku tak tega hati membiarkan pembangunan masjid setop di tengah jalan.

"Pembangunan itu direncanakan dibangun di lahan seluas 15 hektare (ha). Masjid ini bukan sembarang masjid, dipilih para ahli (desain) dan akan menjadi ikon Sumsel, ikon Indonesia. Tidak hanya masjid, kita juga akan bangun Islamic Center di sini," ungkap Alex Noerdin yang hadir saat sidang secara virtual, Kamis (28/9/2021).

1. Alex keliling minta dukungan tokoh Sumsel

Alex Noerdin (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Saat rencana pembangunan pertama kali digaungkan. Alex menemui tokoh-tokoh Sumsel yang ada di Jakarta maupun aerah. Alex secara langsung mengajak mereka untuk berdiskusi mengenai pembangunan masjid.

Alex mengaku sempat bertemu para tokoh seperti mendiang Taufik Kiemas yang merupakan mantan Ketua MPR RI, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Jimly Asshiddiqie, dan para tokoh lain. Menurutnya, semua merasa memerlukan masjid raya baru. Apalagi sejak Indonesia merdeka tidak ada pembangunan masjid di Bumi Sriwijaya.

Jimly Asshiddiqie bahkan menyarankan lokasi masjid berada di kawasan Jalan Bypass Soekarno Hatta. Seusai presentasi, dirinya lantas pulang untuk melihat tanah milik Jimly Asshiddiqie.

"Tanah tersebut berada di kawasan jalan lingkar, aksesnya masih jauh. Saya pikir carikan tanah yang dekat aksesnya. Saya ke bagian aset pemprov minta carikan tanah milik pemprov, saat itu ada 15 ha lahan berada di depan kampus UIN Raden Fatah," ungkap Alex.

2. Alex akui aset Pemprov Sumsel belum banyak bersertifikat

Editorial Team

Tonton lebih seru di