Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Bukan Jamu, Kuasa Hukum: Pelajar SMP di Palembang Tewas Diracun Potas

Ilustrasi air keras. (Istimewa)
Intinya sih...
  • Pelajar SMP di Palembang ditemukan meninggal dunia setelah diduga diracun oleh kakak iparnya dengan racun ikan atau potas.
  • Korban percaya dengan pemberian minum dari pelaku dan langsung menghabiskannya, tanpa curiga akan niat buruk pelaku.
  • Ayah korban menyebut bahwa perselisihan antara korban dan pelaku terjadi karena handphone korban disadap oleh pelaku, yang diduga menjadi pemicu tega meracun korban.

Palembang, IDN Times - Pelajar SMP di Palembang berinisial ANF (13) ditemukan tak bernyawa di rumah kakak iparnya dalam keadaan meninggal dunia Rabu (18/12/2024) lalu. Korban diduga meninggal akibat diracun oleh kakak iparnya berinisial RK (19) dengan menggunakan racun ikan atau potas.

"Racun potas itu dilarutkan dalam air putih lalu diberikan kepada korban. Bukan dicampur jamu. Namun pelaku menyebutnya jamu," ungkap Kuasa Hukum keluarga korban, Zaly Zainal, Jumat (20/12/2024).

1. Kuasa hukum duga korban tidak curiga saat diberi racun

Keluarga melapor ke SPKT Polrestabes Palembang (Dok: Polrestabes Palembang)

Korban saat kejadian, percaya dengan pemberian minum yang diberikan oleh terduga pelaku. Dirinya diberi minum dan langsung menghabiskan minum yang diberi tersebut hingga akhirnya lemas dan meninggal dunia.

"Korban tidak pernah mencurigai niat buruk pelaku, terlebih karena pelaku adalah kakak iparnya sendiri," jelas dia.

2. Korban dan pelaku sempat bertengkar

Anak yang bermain gadget tanpa pengawasan (sumber:Okezone.com)

Senada, ayah korban M Yusuf mengakui jika korban dan pelaku sempat bertengkar karena korban tidak terima handphonenya disadap oleh pelaku. Hal ini diduga menjadi pemicu pelaku tega meracun korban hingga meninggal dunia.

"Handphone diambil tersangka serta data Tiktok, Instagram dihapus semua, membuat anak saya ini ribut. Namun tidak sampai membesar. Namanya anak kecil, marah karena labil saja," jelas Yusuf.

3. Pelaku dinilai tertutup dengan keluarga

ilustrasi garis polisi. (IDN Times/Arief Rahmat)

Yusuf menyebutkan, bahwa selama menjalani biduk rumah tangga, menantunya tersebut memang jarang bergaul dengan keluarga. Dirinya tidak menyangka RK tega meracun anaknya itu.

"Selama menikah dengan anak saya, memang pelaku ini sikapnya kurang baik. Jarang menegur sapa, kami tidak tahu salah apa," jelas dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hafidz Trijatnika
Rangga Erfizal
Hafidz Trijatnika
EditorHafidz Trijatnika
Follow Us