Bencana Intai Bantaran Sungai dan Lereng Gunung di Wilayah Sumsel

Palembang, IDN Times - Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan (Pemprov Sumsel) mengantisipasi kemungkinan buruk dari cuaca ekstrem yang akan terjadi di Bumi Sriwijaya.
Beberapa langkah dilakukan sebagai upaya mitigasi bencana, setelah ada peringatan dini dari Badan Metereologi, Klimatologi, Geofisika (BMKG) terkait potensi bencana Hidrometeorologi dari perubahan cuaca.
"Kita lakukan pengecekan personel dan peralatan dalam menghadapi musim hujan. Musim hujan ini akan rawan bencana khususnya longsor dan banjir," ungkap Pj Gubernur Sumsel, Agus Fatoni, Kamis (23/11/2023).
1. Berusaha bencana bisa diatasi

Agus menerangkan, pihaknya melakukan pemetaan dini wilayah yang masuk dalam kerawanan bencana. Pihaknya menyiapkan sekitar 1.000 personel lintas instansi ditambah relawan pemuda di wilayah-wilayah rawan bencana.
"Beberapa daerah rawan bencana jadi atensi kita agar kemungkinan-kemungkinan (bencana) itu bisa diantisipasi," jelas dia.
2. Satgas Karhutla masih siaga

Selain banjir dan longsor pihaknya juga masih menyiagakan tim lapangan untuk memantau penanganan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Menurutnya beberapa hotspot (titik panas) masih terpantau di beberapa wilayah, sehingga tim Satgas Karhutla masih bersiaga.
"Operasi karhutla tetap jalan, masih ada titik api. Satgas ini masih tetap berjalan sampai karhutla tidak ada lagi," jelas dia.
3. Dua wilayah yang harus diperhatikan saat musim hujan

Kepala Stasiun Klimatologi Kelas I Sumsel, Wandayantolis, menyebut analisa yang dilakukan BMKG dalam tiga hari ke depan menunjukkan dinamika atmosfer di Sumsel yang berpotensi memunculkan awan hujan.
BMKG pun meminta masyarakat agar lebih waspada ketika terjadi hujan di suatu wilayah, terkhusus mereka yang tinggal di dekat atau pinggiran sungai.
"Waspada di beberapa daerah punya potensi banjir dan longsor. Terkhusus di bantaran sungai maupun yang tinggal di lereng gunung," tutup dia.