Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi pasien anak di rumah sakit (ANTARA FOTO/Kornelis Kaha)

Palembang, IDN Times - Dinas Kesehatan (Dinkes) Palembang gencar melakukan sosialisasi waspada Demam Berdarah Dengue (DBD), khususnya di permukiman kumuh sepanjang musim hujan. Sosialisasi itu sekaligus mencegah korban meninggal dunia akibat penularan DBD yang rentan terkena pada anak-anak.

"Rata-rata DBD lebih banyak dan cepat menular ke anak-anak, terutama pada balita dan bayi di Palembang," ujar Sub Koordinator Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2P) Dinkes Palembang, Yudhi Setiawan, Senin (26/9/2022).

1. Ruangan mengundang nyamuk DBD berkumpul lebih banyak

Ilustrasi pasien DBD (ANTARA FOTO/Kornelis Kaha)

Anak-anak mudah terkena penyakit DBD, khususnya usia bawah lima tahun atau balita karena daya tahan tubuh lebih rentan dan sering berada di dalam ruangan rumah.

"Nyamuk DBD juga senang berada di sekitar lingkungan anak-anak," kata dia.

Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), lanjut Yudhi, DBD yang menyerang anak-anak karena sering berada di ruangan. Sementara ruangan memiliki risiko paling tinggi untuk mengundang nyamuk DBD berkumpul di lingkungan tidak bersih.

2. Suhu lembab dan tempat gelap jadi sarang nyamuk DBD

Editorial Team

Tonton lebih seru di