Aksi Penyerangan MAN 2 Linggau, 3 Pelajar Luka Terkena Lemparan Batu

- Tiga pelajar terpaksa dilarikan ke rumah sakit karena menderita luka di kepala dan kaki akibat pelemparan batu.
- Pelajar SMKN 3 tersinggung karena gurunya dibentak saat adu argumen dengan pelajar MAN 2 yang tidak bisa latihan di Taman Olahraga Silampari.
- MAN 2 berencana melakukan pertemuan untuk menyelesaikan masalah, namun terlanjur diserang sebelum pertemuan dilakukan.
Lubuk Linggau, IDN Times -Aksi penyerangan ratusan pelajar SMKN 3 Lubuk Linggau ke gedung MAN 2 yang terletak di Jalan Pasir Kelurahan Taba Jemekeh, Kecamatan Lubuk Linggau Timur I pada Rabu (19/11/2025) pagi sempat diwarnai dengan pelemparan batu. Akibatnya, tiga pelajar yakni 1 dari SMKN 3 dan dua dari MAN 2 dilarikan ke rumah sakit karena menderita luka di bagian kepala dan kaki.
Saat kejadian, sebagian pelajar MAN 2 saat itu diinformasikan tengah melakukan pengajian dalam kelas. Para pelajar SMKN 3 itu langsung menghujani sekolah MAN 2 dengan batu dari luar pagar sekolah.
Melihat sekolahnya dilempar batu, para pelajar laki-laki dari MAN 2 langsung merespons balik dengan melakukan lempar batu balasan. Tak hanya itu, pelajar SMKN 3 sempat ingin merusak pagar sekolah dan mencoba merangsek masuk ke dalam sekolah. Untungnya upaya itu gagal setelah dilerai oleh guru dan pihak kepolisian yang datang tak lama kemudian.
1. Tiga pelajar terpaksa dilarikan ke rumah sakit karena menderita luka

Kasat Samapta Polres Lubuk Linggau, AKP Subardi mengatakan, peristiwa tawuran tersebut tidak menimbulkan korban jiwa, namun ada tiga pelajar terpaksa dilarikan ke rumah sakit karena menderita luka di kepala dan kaki.
"Laporan pihak sekolah tidak ada kerusakan barang-barang, tapi ada yang luka-luka pelajar SMKN 3 dan MAN 2 karena kena lemparan batu," ujarnya.
Pihaknya langsung menenangkan para siswa yang tersulut emosi. Tak lama kemudian kondisi kedua sekolah kembali kondusif pascadibubarkan. Subardi berharap kepada sekolah masing-masing untuk melakukan pengawasan dan meminta siswa untuk diabsen.
"Pelajar SMKN 3 langsung kita suruh pulang ke sekolah mereka, dan pelajar MAN 2 juga sudah disuruh masuk kelas," terangnya.
2. Pelajar SMKN 3 tersinggung karena gurunya dibentak

Sementara itu Wakil Kesiswaan MAN 2 Lubuk Linggau Joharudin menjelaskan kronologis awal kericuhan terjadi. Bermula saat anak-anak MAN 2 Lubuk Linggau yang tergabung dengan klub basket tidak bisa latihan di Taman Olahraga Silampari (TOS) karena sedang renovasi pada, pada Selasa (18/11/2025).
"Mereka kemudian diajak oleh pelatih untuk berlatih ke SMK Negeri 3. Namun terjadi miskomunikasi, sehingga terjadi adu argumen,” ungkapnya.
Dari sanalah muncul rasa ketersinggungan karena pelajar SMK Negeri 3 merasa gurunya dibentuk-bentak, merasa direndahkan, sehingga tidak terima.
3. MAN 2 berencana melakukan pertemuan, namun terlanjur diserang

Padahal diakui Joharudin, rencana awalnya sekitar pukul 09.00 WIB akan dilakukan pertemuan di MAN 2 membahas persoalan tersebut.
"Persoalan ini sudah hendak diselesaikan, guru yang bersangkutan bersama siswanya jam 9 akan bertemu di MAN 2 Lubuk Linggau. Namun belum sempat bertemu sudah kejadian, ada beberapa siswa yang tersulut emosi. Sebelum jam 9 sudah ada yang nongkrong di warung, sampai ada lempar-lemparan. Padahal saat itu kami sedang mengajar,” jelasnya.
Untungnya persoalan ini kemudian cepat ditangani oleh pihak kepolisian. Meskipun ada beberapa anak luka kena lemparan. Terkait kejadian ini, Joharudin menegaskan pelajar yang terlibat dalam peristiwa tersebut akan dipanggil.
"Ada 7 sampai 10 anak, mereka ini tergabung dengan klub basket, namun pelatih dari luar. Sementara di MAN 2 sudah dijadwalkan untuk ekstrakurikuler pada Kamis, Jumat, Sabtu, juga sudah disiapkan pembina dan pelatih," ucapnya.

















