Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Achmad Yurianto: Hati-Hati Vaksin di Palembang Jangan Sampai Rusak!

- Staf Ahli Menteri Kesehatan Bidang Teknologi Kesehatan dan Globalisasi, Achmad Yurianto (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Palembang, IDN Times - Staf Ahli Menteri Kesehatan Bidang Teknologi Kesehatan dan Globalisasi, Achmad Yurianto, mengingatkan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Palembang agar menjaga tempat penyimpanan vaksin COVID-19 dengan temperatur atau suhu standar.

"Hati-hati selalu cek vaksin yang sudah ada di sini jangan sampai rusak, karena penyimpanan rantai dingin ketika distribusi harus diperhatikan. Jika sempat di luar suhu 2-8 derajat, dikhawatirkan vaksin akan rusak," ujarnya usai mendampingi Wako Palembang menjalani vaksinasi COVID-19 di RSUD Bari, Jumat (15/1/2021).

1. Achmad Yurianto ditugaskan sebagai pengawas distribusi wilayah Sumsel

- Staf Ahli Menteri Kesehatan Bidang Teknologi Kesehatan dan Globalisasi, Achmad Yurianto (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Ia mengatakan, penyimpanan vaksin tidak sesuai suhu standar akan memengaruhi kualitas, dan tidak memberi efektivitas calon penerima vaksin COVID-19. Ketika pendistribusian ke puskesmas dan rumah sakit, vaksin harus tetap dalam suhu dingin.

"Saya ingatkan ini (penyimpanan vaksin) karena saya bertanggung jawab, dan ditugaskan memantau proses distribusi vaksin di wilayah Sumatra Selatan," kata dia.

2. Vaksinasi COVID-19 bagi masyarakat dijadwalkan pada tahap ketiga

Staf Ahli Menteri Kesehatan Bidang Teknologi Kesehatan dan Globalisasi, Achmad Yurianto (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Berdasarkan jatah yang telah ditentukan, kuota vaksin di Palembang pada tahap pertama mencapai 23.600 dosis yang diprioritaskan bagi pejabat publik, tenaga kesehatan, dan petugas pelayanan publik berusia 18-59 tahun. Sedangkan masyarakat rentan dan lainnya menjalani vaksinasi tahap selanjutnya.

“Dijadwalkan vaksinasi pada tahap tiga dan empat, yaitu periode April 2021 sampai Maret 2022," jelasnya.

3. Vaksinasi pertama meningkatkan antibodi 65 persen

Staf Ahli Menteri Kesehatan Bidang Teknologi Kesehatan dan Globalisasi, Achmad Yurianto (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Kendati vaksin COVID-19 menjadi salah satu upaya mengurangi penyebaran virus corona, namun publik kata Yurianto wajib mengetahui jika efektivitas vaksin hanya 65 persen berdasarkan hasil uji klinis .

"Baru 14 hari berikutnya di-booster dengan penyuntikan kedua yang menunjukkan peningkatan imunitas mencapai 90 persen," tandas dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Feny Maulia Agustin
Deryardli Tiarhendi
Feny Maulia Agustin
EditorFeny Maulia Agustin
Follow Us