Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

200 Hotspot Muncul di Sumsel, Terbanyak Ada di Musi Rawas

Dok.IDN Times/Istimewa

Palembang, IDN Times - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sumatra Selatan (BPBD Sumsel) melalui Tim Monitoring mencatat kemunculan 200 titik panas (hotspot) yang menyebar di berbagai wilayah per 26 April 2023.

Selama satu bulan terakhir, titik panas sudah menyebar ke 17 kabupaten dan kota. Jumlah titik panas itu meningkat pada periode yang sama yakni Maret 2023 dengan 91 titik panas.

1. Sebanyak 48 titik panas di Kabupaten Musi Rawas

Ilustrasi lahan terbakar ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas

Kepala BPBD Sumsel, Ansori, membenarkan jika 200 titik panas itu hampir merata tersebar di 17 kabupaten dan kota. Rata-rata paling sedikit ditemukan 11 titik panas di tiap daerah.

"Jumlah titik panas terbanyak berada di wilayah Kabupaten Musi Rawas hingga 48 titik panas, dan Musi Rawas Utara sebanyak 33 titik panas," ujarnya, Jumat (28/4/2023).

2. Pemprov aktifkan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC)

Jelang penerbangan perdana TMC Inalum bersama BPPT (Dok.IDN Times/istimewa)

Ia menjelaskan, mayoritas titik panas itu merupakan lahan mineral tak produktif. Peningkatan jumlah sebaran hotspot dikhawatirkan semakin meluas seiring cuaca panas yang sudah berlangsung beberapa minggu ini.

“Oleh karena itu, Pemerintah Provinsi mulai mengaktifkan pengoperasian Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) sebagai upaya menanggulangi karhutla,” ungkapnya.

3. TMC sudah dilakukan dan diterapkan ke setiap wilayah

IDN Times/ Humas Pemprov Sumsel

Pengaktifan TMC itu dilakukan sejak Rabu, 26 April 2023. Kemudian diteruskan ke setiap kepala daerah di 17 kabupaten dan kota setempat.

"Untuk diketahui, TMC adalah kegiatan modifikasi atau merekayasa cuaca untuk meningkatkan potensi turunnya hujan. Salah satunya dengan menyemai garam dalam jumlah besar ke awan potensial," ungkapnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Deryardli Tiarhendi
Yuliani
Deryardli Tiarhendi
EditorDeryardli Tiarhendi
Yuliani
EditorYuliani
Follow Us