Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

2 Agen Brilink di Banyuasin Larikan Uang Nasabah Rp2,6 Miliar

ilustrasi transaksi. (IDN Times/Aditya Pratama)

Palembang, IDN Times - Dua Agen Brilink yang menjadi mitra Bank BRI di Kabupaten Banyuasin, ditangkap Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Sumatra Selatan (Ditreskrimsus Polda Sumsel), karena melarikan uang nasabah hingga mencapai Rp2,6 miliar.

"Kejadian terungkap setelah semua korban melaporkan mereka kepada polisi pada Minggu (3/7/2022) kemarin," ujar Direktur Ditreskrimsus Polda Sumsel, Kombes Pol M Barly Ramadhani, Selasa (19/7/2022).

1. Pelaku sudah menggelapkan dana nasabah selama setahun

Ilustrasi penjara (IDN Times/Mardya Shakti)

Kedua pelaku yakni Marsidi warga Desa Jati Sari, Kecamatan Karang Agung, Banyuasin, dan Ruslan warga Desa Mekar Sari, Dusun III, Banyuasin. Berdasarkan hasil pemeriksaan, ada 42 nasabah menjadi korban mereka.

Dari laporan yang dibuat oleh para korban, petugas langsung melakukan penyelidikan hingga berhasil menangkap kedua tersangka pada Senin (17/7/2022) di kediaman masing-masing.

“Mereka sudah menggelapkan uang nasabah selam satu tahun terakhir. Uang para nasabah tersebut digunakan untuk kepentingan pribadi mereka," kata dia.

2. Pelaku tidak menyetorkan uang nasabah ke bank

Ilustrasi tersangka (IDN Times/Mardya Shakti)

Tersangka menggunakan modus berpura-pura memfasilitasi nasabah untuk mengajukan permohonan kredit usaha pedesaan. Setelah menerima uang dari nasabah, dana itu dilarikan dan tidak disetor kepada pihak Bank.

"Dari keterangan pelaku, masyarakat membayar pelunasan fasilitas kredit yang telah jatuh tempo melalui mereka berdua. Akan tetapi uang tersebut tidak disetorkan melainkan untuk kepentingan pribadi," jelasnya.

3. Tersangka diancam pasal 50 UU nomor 10 tahun 1998

Ilustrasi uang (IDN Times/Aditya Pratama)

Petugas berhasil mengamankan barang bukti berupa berkas perjanjian permohonan kredit, SOP Brilink, laporan audit internal, dan perjanjian kerjasama Brilink.

Akibat perbuatannya, tersangka diancam pasal 50 UU nomor 10 tahun 1998 tentang perbankan dan subsidair 372 KUHP tentang penggelapan dengan ancaman penjara di atas lima tahun.

4. Pelaku sudah menggunakan uang nasabah hingga Rp600 juta

Ilustrasi penjara (IDN Times/Mardya Shakti)

Menurut pengakuan tersangka Marsidi, dirinya telah menggunakan uang nasabah untuk membeli tanah serta kebutuhan hidup sehari-hari.

"Kira-kira saya pakai Rp600 juta, itu memang uang nasabah yang tidak saya setorkan," tandas dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Feny Maulia Agustin
Deryardli Tiarhendi
Feny Maulia Agustin
EditorFeny Maulia Agustin
Follow Us