TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Palembang Menuju New Normal, Disdik: Belajar di Rumah Diperpanjang

Disdik Palembang menyesuaikan kondisi sambil berkonsultasi

Ahmad Zulinto (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Palembang, IDN Times - Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palembang, Ahmad Zulinto, menyikapi kebijakan baru Presiden Joko "Jokowi" Widodo mengenai new normal atau hidup baru di tengah pandemik COVID-19.

Menurutnya apapun terobosan pemerintah pusat, perangkat di daerah sudah pasti ikut mendukung. Namun kebijakan tersebut harus berdampak positif bagi pendidikan khususnya di Palembang.

"Masuk sekolah bersamaan dengan tahun ajaran baru, yang kabarnya dibuka lagi mulai Juli 2020 dengan pola new normal. Kami sedang menyesuaikan kondisi COVID-19 yang berkembang," ujarnya, Rabu (27/5).

Baca Juga: Gubernur Sumsel Sebut New Normal Terobosan Jokowi Bakal Genjot Ekonomi

1. Kemungkinan belajar di rumah bakal diperpanjang

Ilustrasi belajar di rumah (IDN Times/Rochmanudin)

Zulinto mengatakan, pihaknya masih melihat situasi. Dalam arti apabila kasus COVID-29 terus meningkat, maka aktif kegiatan belajar di sekolah tidak akan dibuka dahulu sampai waktu normal.

"Kalau terus naik untuk apa dibuka sekolah. Artinya belajar dari rumah akan diperpanjang. Terakhir kegiatan sekolah berakhir pada 29 Mei, tetapi sebentar lagi masuk masa libur sekolah. Setelah itu akan kami konsultasi dengan gugus tugas," kata dia.

Baca Juga: [WANSUS] Warga Pegang Kendali Kesuksesan PSBB Palembang & Prabumulih 

2. Jadwal masuk sekolah masih dalam pembahasan

ilustrasi siswa-siswi SMA mengerjakan ujian akhir semester (IDN Times/Ervan Masbanjar)

Zulinto menuturkan, Mendikbud Nadiem Makarim mengisyaratkan sekolah dimulai pada bulan Juli 2020 mendatang. Keputusan jadwal masuk sekolah akan didasarkan pada pertimbangan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 pusat.

"Itu kan doa dari pak Menteri, beliau juga masih perlu persetujuan dan konsultasi dengan Gugus Tugas COVID-19. Kalau masih bermasalah tak mungkin mulai masuk sekolah," tegas dia.

3. Imbau sekolah swasta di Palembang memberikan keringanan SPP

Ilustrasi Siswa SMPN 6 Tanah Grogot mengerjakan tugas didampingi orang tua (dok.Tanoto Foundation)

Sudah dua bulan sejak pandemik COVID-19 di Palembang, kegiatan belajar mengajar ditiadakan dan diganti dengan dengan aktivitas daring oleh para guru, termasuk di sekolah-sekolah swasta.

Zulinto berharap sekolah swasta yang notabene didirikan yayasan dan memberlakukan uang SPP, memberi keringanan iuran bulanan kepada orangtua siswa.

"Dinas pendidikan tidak bisa intervensi lebih dalam, karena itu yayasan. Jadi kami hanya bisa mengimbau sekolah swasta untuk mempertimbangkan keluhan masyarakat. Kalau bisa separuh bayaran," pintanya.

Baca Juga: 800 Anak Positif COVID-19, Sekolah Berpotensi Besar Jadi Klaster Baru

Berita Terkini Lainnya