Pasca Erupsi Marapi, BKSDA Sumbar Antisipasi Potensi Migrasi Satwa
BKSDA cegah satwa migrasi ke permukiman dengan bunyi-bunyian
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Padang, IDN Times - Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam Sumatra Barat (BKSDA Sumbar), Ardi Andono, memastikan pihaknya bakal memantau atau monitoring perilaku dan pergerakan satwa liar dilindungi pasca peningkatan aktivitas vulkanologi Gunung Marapi, Sabtu (7/1/2023).
Menurut Ardi, pergerakan atau migrasi satwa biasanya terjadi di saat peningkatan aktifitas vulkanologi pada gunung aktif. Namun dalam kasus erupsinya Gunung Marapi tadi malam, belum tentu migrasi satwa itu terjadi karena aktivitas kegempaan yang kecil dan tidak terus menerus.
Baca Juga: Belasan Pendaki Dipastikan Sudah Turun dari Puncak Gunung Marapi
1. Sebagai bentuk antisipasi
“Perilaku satwa yang berada di kawasan hutan gunung apalagi sampai bermigrasi biasanya memang sering terjadi. Tapi hanya terjadi apabila aktivitas vulkanologinya tinggi sekali. Analisis kita pada kasus erupsi Marapi belum terjadi migrasi,” kata Ardi Andono, Sabtu (7/1/2023) dini hari.
Meski demikian, Ardi memastikan pihaknya akan terus melakukan monitoring terhadap pergerakan satwa sebagai bentuk antisipasi. Jika aktivitas vulkanologi kian meningkat, ada prosedur yang pasti diterapkan. Salah satunnya patroli dan menghalau dengan bunyi-bunyian.