TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Hewan Ternak yang Terjangkit PMK di Sumbar Bertambah 

Kasus PMK sudah meluas ke tiga wilayah di Sumbar

Ilustrasi vaksinasi PMK pada sapi. (dok. Humas Pemprov Jatim)

Padang, IDN Times - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sumatra Barat (Sumbar), merilis kasus hewan ternak sapi yang terjangkit wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) kian bertambah.
 
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sumbar, Erinaldi menyebutkan, pihaknya sudah menemukan 11 kasus dari semula hanya dua kasus. Tambahan kasus PMK ini berasal dari kabupaten dan kota yang berbeda.

Baca Juga: Penjualan Daging di Palembang Normal, Tak Terpengaruh PMK

1. Sebanyak 75 ekor sapi dinyatakan suspek

Foto- Antara

Dari hasil monitoring dan tracing di lapangan kata Erinaldi, hewan ternak suspek PMK mencapai 75 ekor sapi. Namun sampel yang diambil waktu itu hanya 11 buah.

Hasil uji lab ke-11 sampel yang diambil itu ternyata hasilnya positif. Sehingga sisa sapi akhirnya mendapat perlakuan yang sama karena sudah berada dalam satu kandang.

2. Temuan PMK meluas ke tiga wilayah

Dua kaki sapi di Rembang yang kena penyakit mulut dan kuku. (Dok URC Disnak Keswan Jateng)

Erinaldi menambahkan, kasus PMK pertama kali ditemukan di Kabupaten Sijunjung dan kini sudah meluas ke tiga wilayah di Sumbar. Ketiga wilayah itu adalah Kabupaten Padang Pariaman, Kabupaten Tanah Datar, dan Kota Payakumbuh.

Menurut Erinaldi, Kabupaten Padang Pariaman merupakan wilayah dengan hewan sapi terjangkit PMK paling banyak. Setidaknya ada sekitar 50 ekor terjangkit di Kecamatan IV Koto Aur Malintang Selatan.
 
“Sebanyak 50 ekor sapi itu diisolasi dan dirawat oleh tim kesehatan. Sampel yang diperiksa hanya beberapa, tapi hasilnya positif sehingga perlakuannya sama,”ujar Erinaldi.

Baca Juga: Hasil Laboratorium Keluar, 10 Sapi di Lubuk Linggau Positif PMK

Berita Terkini Lainnya