Ekspor Kopi Sumsel dari Pelabuhan Boom Baru Tembus 140 Ton

- Ekspor kopi Sumsel hingga Juni 2025 mencapai 140 ton dari Pelabuhan Boom Baru Palembang.
- Rata-rata ekspor per bulan oleh pengusaha kopi mencapai 20-30 ton, dengan tujuan ekspor ke Malaysia.
- Kesuksesan ekspor kopi Sumsel didukung penerapan model closed loop untuk integrasi ekosistem dari petani hingga importir kopi.
Palembang, IDN Times - Ekspor kopi Sumatra Selatan (Sumsel) sepanjang 2025 hingga Juni, mencapai 140 ton. Pengiriman itu, dilakukan dari angkut barang di Pelabuhan Boom Baru Palembang.
"Sudah enam kali (pengiriman ekspor kopi Sumsel) mencapai Rp8,86 miliar," kata Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sumsel Arifin Susanto dalam keterangan rilis yang diterima, Minggu (6/7/2025).
1. Ekspor Sumsel awal Juli untuk tujuan Malaysia

Berdasarkan pembagian pengiriman tiap kali ekspor lanjut Arifin, rata-rata ekspor yang dilakukan oleh pengusaha kopi mencapai kisaran 20-30 ton per bulan.
"Juli ini ekspor kembali dilakukan untuk tujuan Malaysia," ujarnya.
2. Ekspor kopi Sumsel terapkan ekosistem closed loop

Sejak rilis ekspor perdana dari Sumsel, komoditas unggulan kopi ini telah melalui berbagai pengawasan dan pengecekan agar pengiriman produk berkualitas dan pengiriman ekspor kopi terjamin.
"Ekspor kopi ini bisa berlangsung tak terlepas dari ekosistem closed loop yang saat ini sudah di jalankan," jelas Arifin.
3. Ekspor kopi Sumsel terapkan ekosistem integrasi petani, pemasok, eksportir dan importir

Kesuksesan ekspor kopi asli Sumsel, lanjut dia, turut disokong penerapan kirim produk dengan model kemitraan agribisnis dari hulu dan hilir. Penerapan sistem ini, untuk menciptakan integrasi ekosistem.
"Yakni terintegrasi mulai dari petani, pemasok, eksportir hingga importir kopi. Dengan ekosistem closed loop kini diharapkan bisa memudahkan baik untuk akses pembiayaan awal petani, pemanfaatan teknologi, hingga akses pasar," katanya.
Dalam penerapan model closed loop ini lanjut Arifin, mengarahkan adanya pembiayaan atau kredit alat dan mesin pertanian yang ditunjukkan untuk mendorong petani kopi meningkatkan hasil panen layak ekspor.