Pemerintah Lambat Tangani Bencana, Warga Padang Bangun Huntara Sendiri

- Warga membangun huntara dari puing-puing, tanpa bantuan pemerintah
- Pembangunan 9 kamar lainnya dengan bantuan donatur dan FKKPI
- Huntara yang dibangun dengan swadaya warga menjadi percontohan
Padang, IDN Times - Karena lambatnya penanganan bencana yang dilakukan oleh pemerintah, puluhan warga di daerah Batu Busuk, Kecamatan Pauh, Kota Padang, Sumatra Barat (Sumbar) harus membangun hunian sementara (huntara) secara mandiri.
"Ini kami bangun karena memang pemerintah sangat lambat dalam penanganan bencana yang terjadi sudah 18 hari pada hari ini," kata Ketua Karang Taruna Kelurahan Kapalo Koto, Muhammad Ilham saat diwawancarai IDN Times, Selasa (16/12/2025).
Ilham menuturkan, warga saling berjibaku dan bergotong royong membangun sebanyak 10 kamar untuk 10 Kepala Keluarga (KK) yang terdampak bencana di daerah tersebut dengan bermodalkan bantuan dari orang perorangan, tanpa campur tangan pemerintah.
1. Warga membangun huntara dari puing-puing

Ilham mengatakan, sehari setelah bencana banjir bandang melanda daerah tersebut dan puluhan rumah warga luluh lantak Dia juga melihat warga yang berada di pengungsian darurat.
"Karena khawatir dengan keadaan warga, ada satu rumpun warga dari suku Tanjuang yang bersedia menghibahkan lahannya untuk membuat hunian sementara ini," katanya.
Awalnya, Ilham bersama beberapa pria lainnya pergi mencari pohon pinang untuk dijadikan tiang bangunan yang akan dibuat untuk hunian warga tersebut. "Selain pohon pinang, kami juga mencari puing-puing seperti papan, kayu dan atap seng yang masih bisa digunakan untuk membangun hunian ini," katanya.
Upayanya tidak sia-sia. Satu kamar untuk hunian tersebut berhasil dibuat. Hal tersebut membuat berbagai donatur berdatangan untuk memberikan bantuan, tapi bukan dari pemerintah.
2. Pembangunan 9 kamar lainnya

Setelah beberapa donatur berdatangan, Ilham dan warga lainnya bertekad untuk membangun beberapa hunian lagi yang cukup di tanah seluas kurang lebih 6X8 meter tersebut.
"Donatur yang memberikan bantuan tersebut sesanggupnya saja. Ada yang menyumbang sebatang kayu, sehelai GRC dan ada juga yang membantu bahan bangunan lainnya," katanya.
Kemudian, kata dia, Forum Komunikasi Putera-Puteri Purnawirawan dan Putera Puteri TNI-Polri atau FKKPI datang dengan membawa bantuan berupa bahan bangunan, seperti teriplek, atap seng, kayu, papan, paku dan beberapa bahan bangunan lainnya yang dibutuhkan. Total bantuan itu mencapai Rp40 juta. "Dengan begitu kami bisa menyelesaikan huntara ini," katanya.
Saat ini, sekitar 50 jiwa dengan jumlah 10 KK telah mendapatkan hunian sementara yang lebih layak jika dibandingkan dengan tenda yang dibuatkan oleh pemerintah.
3. Huntara yang dibangun dengan swadaya warga itu pun menjadi percontohan

Hunian yang dibuat oleh warga secara mandiri dengan bantuan para dermawan itu pun mejadi percontohan untuk pemerintah yang masih berencana membangun hunian yang sama.
"Kemarin itu bapak Wakil Gubernur (Sumbar) sudah ke sini dan akan mencontoh pembangunan yang kami lakukan dan mereka akan membuat 100 katanya," ucap Ilham.
Ia mengatakan, dengan membangun huntara tersebut ia bisa memberikan hunian yang lebih layak kepada para korban dan Ilham mengucapkan terima kasih kepada seluruh donatur yang telah menyumbangkan rejekinya untuk warga di sana.

















