Ekspor Karet Sumsel Mendominasi Pertumbuhan Ekonomi Daerah

- Aktivitas ekspor karet dari Sumsel mencapai 70% dari Pelabuhan Boom Baru Palembang, menopang pertumbuhan ekonomi daerah.
- Kapasitas pengiriman karet hingga 120 ribu TEUs per bulan, dengan 40% kapasitas optimal terpakai dan 60% belum termanfaatkan.
- Peningkatan ekspor karet dipengaruhi harga komoditas kelapa sawit yang turun, permintaan karet tinggi, dan lancarnya perjalanan komoditas karet dari Jambi ke Sumsel.
Palembang, IDN Times - Aktivitas ekspor atau pengiriman barang ke luar negeri masih menopang pergerakan ekonomi daerah. Sumatra Selatan (Sumsel) berada pada tren positif pertumuhan ekonomi faktor ekspor komoditas karet.
"Dari Pelabuhan Boom Baru pengiriman (ekspor) 70 persen dari karet," ujar Direktur Komersial PT Pelindo Regional 2 Darmawi, Kamis (16/1/2025).
1. Ekspor karet dari Sumsel minimal memenuhi kapasitas pengiriman hingga 120 ribu TEUs

Ekspor karet dari Sumsel kata Darmawi, minimal memenuhi kapasitas pengiriman hingga 120 ribu TEUs (satuan kapasitas kontainer pengiriman) setiap bulan dari total kapasitas kontainer mencapai 350 ribu TEUs di Pelabuhan Boom Baru Palembang.
"Dari total kapasitas TEUs, sekarang di angka 40 persen yang optimal terpakai dan 60 persen kapasitas belum termanfaatkan baik," jelasnya.
2. Mayoritas pengiriman karet Sumsel tinggi dipengaruhi harga komoditas kelapa sawit turun

Mayoritas pengiriman karet Sumsel tinggi dipengaruhi karena harga komoditas kelapa sawit menurun dan permintaan juga rendah. Sementara untuk karet permintaan sedang tinggi.
"Ekspor karet dari Sumsel ini makin banyak setelah, perjalanan komoditas karet dari Jambi sudah lancar melintas tol menuju Sumsel," jelas Darmawi.
3. Penyumbang ekspor tertinggi selain karet pada 2024 adalah pengiriman batu bara dan pulp

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS Sumsel), penyumbang ekspor tertinggi selain karet pada 2024 adalah pengiriman batu bara dan pulp (bubur kertas). Bahkan tiga komoditas itu secara year on year (yoy) mengalami kenaikan ekspor 27,7 persen untuk kategori non migas.
"Komoditas ekspor Sumsel masih didominasi raw materials mendorong tren ekonomi positif," katanya.