Ekspor Batu Bara dan CPO di Sumsel Merosot hingga 11,11 Persen

- Nilai ekspor Sumsel turun 10,91 persen pada Maret 2025
- Ekspor batu bara dan CPO mengalami penurunan signifikan hingga 11,11 persen
- Kinerja ekspor nonmigas naik 18,82 persen secara year on year
Palembang, IDN Times - Badan Pusat Statistik Sumatra Selatan (BPS Sumsel) mencatatkan nilai ekspor khusus komoditas batu bara dan crude palm oil (CPO) mengalami penurunan signifikan hingga 11,11 persen.
"Ekspor untuk nonmigas merosot lumayan dibandingkan bulan sebelumnya dari laporan Maret 2025," kata Kepala BPS Sumsel Moh Wahyu Yulianto, Rabu (7/5/2025).
1. Kinerja ekspor Sumsel terkontraksi di angka 10,91 persen pada Maret 2025

Namun secara nilai ekspor untuk keseluruhan komoditas migas dan nonmigas, kata Wahyu, pergerakannya tak terlalu menurun. Berdasarkan data month to month (mtm), kinerja ekspor Sumsel terkontraksi di angka 10,91 persen pada Maret 2025.
"Nilai ekspor pada periode Ramadan tercatat sebesar US$575,54 juta atau merosot dibandingkan Februari 2025 yang sebesar US$645,99 juta," jelasnya.
2. Ekspor year on year Sumsel tumbuh 14,40 persen

Wahyu menyampaikan, jika nilai ekspor nonmigas turun 11,11 persen, ekspor komoditas migas justru menurun lebih rendah di angka 6,78 persen. Dia merinci, dari sektor nonmigas, komoditas yang mengalami penurunan selain batu bara dan CPO juga berasal dari tanaman perkebunan khusus buah tahunan.
"Namun dari nilai ekspor Sumsel secara year on year (yoy) menunjukkan pertumbuhan positif sebesar 14,40 persen," kata dia.
3. Nonmigas karet dorong kenaikan ekspor Sumsel

Kinerja tersebut lanjut Wahyu termasuk dari nilai ekspor nonmigas yang naik 18,82 persen atau sebesar nilai dolar AS di angka US$461,00. Dari kenaikan itu ekspor Sumsel nonmigas menjadi US$547,77 juta.
"Komoditas pendorongnya meliputi CPO, karet dan barang dari karet, serta batu bara," jelasnya.