Data BPS: Pengangguran Sumsel Turun, Ekonom Sebut MBG Buka Peluang

- Angka pengangguran terbuka (TPT) di Sumsel turun menjadi 3,69 persen pada Agustus 2025, menunjukkan perbaikan kondisi ketenagakerjaan dan peningkatan serapan tenaga kerja.
- Pakar ekonomi Sumsel menyebut jumlah pengangguran yang perlahan melandai disebabkan faktor-faktor ekonomi baru, seperti peluang keuangan tumbuh dari potensi kerja di sektor pemerintahan.
- Geliat pembangunan infrastruktur, properti, dan program Makanan Bergizi Gratis (MBG) membuka peluang lapangan kerja serta membaiknya kinerja ekonomi Sumsel pada triwulan III tahun 2025.
Palembang, IDN Times - Badan Pusat Statistik Sumatra Selatan (BPS Sumsel) mencatat angka pengangguran terbuka pada Agustus 2025 mengalami penurunan secara year on year (yoy) jika dibandingkan periode sama pada tahun lalu.
"Tingkat pengangguran terbuka (TPT) Sumsel per Agustus 2025 ini di angka 3,69 persen. Ini turun dibanding periode sama tahun sebelumnya," ujar Kepala BPS Sumsel Moh. Wahyu Yulianto dikutip dari keterangan rilis yang diterima, Minggu (16/11/2025).
1. Usia produktif kerja di atas 15 tahun sudah di angka 6 jutaan

Nilai TPT yang menurun kata dia, menandakan kondisi ketenagakerjaan Sumsel terus menunjukkan perbaikan dan tumbuh positif. Penurunan ini, lanjut Wahyu, mencerminkan peningkatan serapan tenaga kerja di berbagai sektor produktif.
"Jumlah penduduk usia kerja (15 tahun ke atas) di Sumsel mencapai 6,68 juta orang, meningkat sekitar 96 ribu orang dibanding Agustus 2024," jelas dia.
Berdasarkan jumlah itu kata Wahyu, ada sekitar 4,66 juta orang masuk dalam angkatan kerja, dengan tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) di Sumsel mencapai 69,88 persen.
2. Penyerapan tenaga kerja di Sumsel mengalami kenaikan

Melihat angka TPT yang menurun, pakar ekonomi Sumsel menyebut, jumlah pengangguran yang perlahan melandai disebabkan faktor-faktor ekonomi baru. Yakni Sumsel memiliki peluang keuangan tumbuh baik dari potensi kerja di sektor pemerintahan.
"Saat ini terdapat sejumlah faktor yang berpotensi mendorong peningkatan penyerapan tenaga kerja di Sumsel," ujar Ekonom Universitas Muhammadiyah Palembang Sri Rahayu.
3. Ekonom Sumsel sebut program MBG dorong TPT menurun

Rahayu menyampaikan, geliat pembangunan infrastruktur dan properti menjadi pendorong utama pembukaan lapangan kerja, baik pada tahap konstruksi maupun sektor turunan yang ikut bergerak.
"Kemudian dari program MBG (makanan bergizi gratis) juga buka peluang. Adanya MBG ada efeknya memberikan imbas baik yang berganda terhadap permintaan tenaga kerja, karena dari sisi SPPG ataupun peran penyaluran dari dapur," jelas dia.
Sementara dari data BPS, jumlah TPT Sumsel yang turun tak terlepas dari membaiknya kinerja ekonomi pada triwulan III tahun 2025. Yakni tumbuh 5,20 persen secara year on year. Pertumbuhan ini turut disokong aktivitas produksi pertanian, perdagangan, industri pengolahan, dan konstruksi yang meningkat.


















