Celah Bisnis Otomotif Sumsel, Dongkrak Penjualan saat Ekonomi Sulit

- Penjualan Daihatsu Sumbagsel turun di 2024 karena kondisi ekonomi sulit
- Produk andalan Daihatsu, Sigra dan Grand Max Pick Up, masih diminati meski daya beli menurun
- Daihatsu fokus pada strategi penjualan, konsistensi, dan program promosi untuk mengatasi tantangan ekonomi
Palembang, IDN Times - Bisnis otomotif di Sumatra Selatan (Sumsel) mencari celah bertahan dalam kondisi ekonomi sulit. Sektor ini pun susah payah keluar dari kondisi keuangan yang tak stabil. Berbagai strategi dan siasat dipersiapkan untuk tetap menunjukkan eksistensi.
"Industri otomotif tahun ini sangat challenge, kita dalam situasi market sulit. Walaupun menantang, kita tetap berusaha mengambil peluang yang ada," kata Kepala Wilayah Astra Daihatsu Sumabagsel David Gunawan, Jumat (21/3/2025).
1. Tren penjualan otomotif di Palembang turun tipis ketimbang angka nasional

Krisis ekonomi secara nasional memang memengaruhi penurunan daya beli. Namun kata David, Daihatsu tak menyerah menawarkan produk andalan. Unit Sigra dan Grand Max Pick Up jadi bukti nyata Daihatsu masih melihat peluang meski kondisi rupiah melemah.
"Data kita tahun lalu (2024) 65 persen penjualan fokus produk Sigra dan Grand Max Pick Up. Secara persentase 40 persen Sigra dominasi penjualan Daihatsu dan 25 persen Grand Max Pick Up," jelas dia.
David mengaku, secara nasional pasar otomotif pada 2024 memang mengalami dinamika dan menukik turun selama tiga tahun berturut-turut sejak 2021. Meski pencapaian pendapatan dan penjualan sempat rendah, daihatsu berhasil bertajan di rangking kedua tertinggi penjualan selama 16 tahun dari merek pesaing.
"Nasional kita minus 13 persen dari 2023 ke 2024, tetapi Sumbagsel minus 6 persen dan Palembang turun tipis hanya minus satu persen," kata dia.
2. Peluang capai target penjualan tetap ada meski ekonomi anjlok

David mengatakan, srategi Daihatsu bisa melewati tantangan keuangan yang belum stabil di tengah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok, yakni konsisten mengejar target penjualan dan fokus terhadap produk dan unit otomotif andalan.
"Kita yakin peluang itu ada, kami fokus mengendalikan internal serta terus berproses dan untuk menghadapi challenge kita selalu cari cara untuk konsisten menuju excellent operasional," katanya.
Berdasarkan laporan tahunan, pada 2020 total kendaraan Daihatsu yang terjual di Sumbagsel mencapai 8.699 unit. Angka tersebut meningkat drastis tahun 2021 menjadi 14.395 unit dan terus bertumbuh hingga 19.261 unit pada 2022. Namun, pada 2023, penjualan mulai turun menjadi 18.873 unit dan makin merosot tahun 2024 dengan total 16.786 unit.
3. Bisnis otomotif dorong penjualan lewat berbagai program promosi

Melihat pencapaian kinerja selama beberapa tahun, segmen kendaraan komersial di Palembang mengalami fluktuasi lebih besar dibandingkan Sumbagsel secara keseluruhan. Pada 2020, pangsa pasar kendaraan komersial mencapai 25 persen dari total penjualan. Angka ini meningkat menjadi 28 persen pada 2021 dan naik lagi menjadi 34 persen pada 2022.
Namun, pada 2023 dan 2024, persentase kendaraan komersial menurun jadi masing-masing 25 persen dan 23 persen. Akibat pertumbuhan bisnis otomotif yang melandai, Daihatsu tetap berupaya menarik minat konsumen melalui berbagai program promosi dan penawaran spesial, seperti menawarkan promo menarik lewat program Daihatsu Idul Fitri 2025 (DAIFIT 2025).
"Program ini menawarkan berbagai keuntungan bagi pelanggan, termasuk diskon spesial, paket kredit khusus, serta kesempatan memenangkan hadiah umrah," jelasnya.