Warga Palembang Cari Cuan Tambahan Jual Bendera Jelang 17 Agustus
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times - Menjelang hari kemerdekaan Indonesia yang diperingati setiap tanggal 17 Agustus, menjadi momen bahagia dan keberkahan bagi sebagian warga Palembang.
Setiap setahun sekali, mereka sengaja membuka lapak di sepanjang jalan protokol untuk mencari cuan tambahan. Seperti yang dilakukan Kiagus Muhammad Rozali, seorang pedagang bendera di Jalan Merdeka, Palembang.
"Sehari-hari saya sebenarnya tukang bangunan, tapi khusus momen Agustus-an saya selalu jualan bendera di sini untuk mendapat uang tambahan," ujarnya, Senin (1/8/2022).
Baca Juga: 31 Pelajar di Palembang Mulai Latihan Paskibraka Jelang 17 Agustus
1. Membantu masyarakat menyemarakkan peringatan kemerdekaan
Meski sudah berusia senja, Rozali tetap semangat berdagang bendera merah putih. Selain karena mencari pendapatan tambahan, menurutnya berjualan bendera kebangsaan sebagai wujud menjadi warga Indonesia yang bangga atas perjuangan para pahlawan.
"Kalau sudah tidak ada yang jualan lagi, bagaimana masyarakat bisa upacara dan merayakan Agustus-an. Jadi yang jual bendera juga selalu jadi bagian penting dari orang-orang yang bangga dengan hari kemerdekaan," ujar pria berusia 56 tahun itu.
Baca Juga: Pelajar Jeme Lahat dan Pagar Alam ke Paskibraka Nasional Wakili Sumsel
2. Bendera dijual Rp10 ribu hingga Rp650 ribu
Sejak pagi hingga sore hari, Rozali melayani pembeli dari berbagai kalangan. Mulai dari individu hingga perusahaan besar. Sekitar 20 tahunan berjualan, ia sudah memiliki pelanggan yang selalu berkunjung tiap tahun.
"Mulai dari pertengahan Juli sampai 17 Agustus sudah berjualan. Mulai dari bendera Rp10 ribu yang kecil untuk hiasan mobil sampai harga Rp650 ribu, bendera panjang yang biasa dibeli untuk kantor-kantor," kata dia.
3. Penjualan tinggi saat H-3 di 17 Agustus
Rozali memasok bendera dari pabriknya langsung di Cirebon, Jawa Barat. Dalam sehari ia bisa mendapatkan uang minimal Rp100 ribu dan paling banyak sampai Rp1 juta. Penjualan tertinggi biasanya ia terima saat H-3 sebelum Hari Ulang Tahun (HUT) Indonesia.
"Kalau ada yang beli bendera besar, ada rumbai-rumbai, baru bisa ratusan ribu sampai sejuta. Biasanya yang beli Korem atau Kodam untuk hiasan gedung, dan biasanya berapa hari sebelum 17 Agustus-an baru laku," timpalnya.
4. Pendapatan dari menjual bendera bisa menambah uang tabungan
Walau hanya pedagang musiman, Rozali mengaku penjualan bendera bisa menambah tabungannya untuk keluarga selama beberapa bulan ke depan. Meski terkadang masih ada sisa bendera yang tak laku terjual, namun stok tersebut bisa ia jual kembali di tahun selanjutnya.
"Disimpan untuk tahun depan, tapi harus dibungkus plastik supaya tidak rusak. Lumayan uangnya ini bisa tambah untuk uang simpanan," tandas dia.
Baca Juga: Ini Kesan Herman Deru, Pengalaman Pertama Jadi Irup di Griya Agung