Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Alasan Mengapa Journaling-mu Belum Efektif dan Cara Memperbaikinya

ilustrasi penulis (pexels.com/Pavel Danilyuk)
Intinya sih...
  • Menulis hal-hal positif untuk meningkatkan mood dan kebahagiaan
  • Menetapkan tujuan jelas dalam journaling untuk fokus dan termotivasi
  • Coba teknik sederhana seperti gratitude journal dan tetap konsisten menulis setiap hari

Pernahkah kamu merasa sudah mencoba segala cara untuk journaling, tetapi tetap tidak mendapatkan manfaat yang diharapkan? Atau mungkin, saat menulis di jurnal, rasa frustrasi justru yang datang? Jika iya, kamu tidak sendirian. Banyak orang yang mengalami hal serupa.

Sebenarnya, journaling itu bisa jadi alat yang ampuh untuk mengatasi stres, meningkatkan kreativitas, dan memahami diri sendiri lebih baik. Namun, jika tidak dilakukan dengan cara yang tepat, semua itu bisa sia-sia.

Nah, mungkin ada beberapa alasan yang membuat journaling-mu belum efektif. Yuk, simak lima alasan tersebut dan bagaimana cara memperbaikinya supaya journaling-mu bisa lebih bermanfaat!

1. Terlalu fokus pada hal-hal negatif yang terjadi dalam hidupmu

ilustrasi belajar (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Sering kali, saat menulis jurnal, kita lebih banyak menghabiskan waktu untuk mencurahkan hal-hal negatif yang terjadi. Ini bisa membuatmu terjebak dalam pikiran yang pesimis dan berdampak buruk pada suasana hati. Walaupun penting untuk menulis tentang masalah, jangan lupakan untuk menyeimbangkannya dengan hal-hal positif.

Cobalah untuk menambahkan bagian khusus di jurnalmu untuk menulis tentang hal-hal yang kamu syukuri setiap harinya. Dengan begitu, kamu bisa lebih melihat sisi baik dari setiap situasi dan merasa lebih optimis. Menulis hal-hal positif tidak hanya membantu meningkatkan mood, tetapi juga bisa membuatmu lebih bahagia dalam menjalani hidup.

2. Menulis tanpa tujuan yang jelas dan terarah

ilustrasi lelah (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Journaling tanpa tujuan yang jelas seperti berlayar tanpa peta. Tanpa tujuan, kamu mungkin merasa bingung dan tidak mendapatkan manfaat yang diharapkan. Penting untuk menetapkan tujuan dalam journaling-mu. Apakah kamu ingin mengurangi stres, meningkatkan kreativitas, atau lebih memahami diri sendiri?

Dengan menetapkan tujuan yang jelas, kamu bisa lebih terfokus dan termotivasi. Misalnya, jika tujuanmu adalah mengurangi stres, fokuslah untuk menulis tentang hal-hal yang membuatmu merasa tenang dan bahagia. Dengan cara ini, journaling-mu akan terasa lebih terarah dan memberi dampak yang positif.

3. Terlalu banyak berpikir saat menulis jurnal

ilustrasi menulis (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Journaling seharusnya membantu mengurangi overthinking, bukan malah menambahnya. Jika kamu merasa journaling justru membuatmu semakin banyak berpikir, mungkin saatnya untuk mencoba teknik yang lebih sederhana. Misalnya, cobalah gratitude journal atau one-word journal.

Teknik-teknik ini memungkinkanmu untuk fokus pada hal-hal positif tanpa perlu berpikir berlebihan. Dengan begitu, kamu bisa menikmati proses menulis tanpa merasa terbebani. Selain itu, teknik sederhana seperti ini juga efektif untuk mengurangi stres dan meningkatkan kesejahteraan mental.

4. Tidak menulis jurnal secara konsisten setiap hari

ilustrasi menulis (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Konsistensi adalah kunci dalam journaling. Jika kamu hanya menulis sesekali, manfaatnya mungkin tidak akan terasa maksimal. Usahakan untuk menjadwalkan waktu khusus setiap hari untuk journaling, meskipun hanya beberapa menit. Dengan cara ini, kamu bisa membangun kebiasaan baik dan merasakan hasil yang lebih signifikan.

Menulis secara konsisten juga bisa memperkuat kebiasaan positif dan meningkatkan kesejahteraan mental. Selain itu, dengan menulis setiap hari, kamu bisa melihat perkembangan dirimu dari waktu ke waktu. Jadi, jangan lupa untuk tetap konsisten, ya!

5. Tidak melakukan refleksi terhadap apa yang sudah kamu tulis

ilustrasi menulis (pexels.com/SHVETS production)

Menulis jurnal saja tidak cukup; kamu juga perlu meluangkan waktu untuk merefleksikan apa yang sudah kamu tulis. Bacalah kembali jurnalmu dan renungkan pelajaran yang bisa diambil dari situ. Refleksi ini sangat penting untuk memahami diri sendiri dengan lebih baik dan melakukan perubahan positif dalam hidup.

Dengan melakukan refleksi, kamu bisa mengidentifikasi pola-pola dalam pikiran dan perasaanmu. Ini bisa membantu kamu menemukan solusi yang tepat untuk masalah yang ada. Selain itu, refleksi juga meningkatkan kesadaran diri dan membantu kamu lebih bijaksana dalam menghadapi berbagai situasi.

Nah, sekarang kamu sudah tahu alasan-alasan mengapa journaling-mu belum efektif dan bagaimana cara memperbaikinya. Dengan langkah-langkah sederhana ini, diharapkan journaling-mu bisa menjadi lebih efektif dan bermanfaat. Selamat mencoba dan semoga berhasil!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Muhamad Aldifa
EditorMuhamad Aldifa
Follow Us