Sumsel Terima 14 Ribu Ton Beras Impor, Bulog Jamin Stok Ramadan Cukup

Bulog Sumsel Babel stok 3 ton beras

Intinya Sih...

  • Bulog Sumsel Babel menerima 14 ribu ton beras impor hingga Februari 2024, dengan total impor sebanyak 14.065.400 kilogram.
  • Stok beras Bulog akan mencukupi hingga tiga bulan ke depan dan siap menyambut momen Ramadan 2024, serta sedang menyalurkan beras SPHP, OP, dan GPM.
  • Harga beras di Palembang masih fluktuatif, namun Bulog Sumsel memastikan ketersediaan stok beras cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Palembang, IDN Times - Perusahaan Umum Badan Usaha Logistik Wilayah Sumatra Bagian Selatan dan Bangka Belitung (Perum Bulog Sumsel Babel), mencatat ada 14 Ribu ton beras impor yang diterima hingga Februari 2024.

"Total impor yang masuk hingga Februari ini sudah 14.065.400 kilogram," ujar Assistan Manager Sekretaris Umum Bulog Sumsel, Kurniawan Len Mantazaka kepada IDN Times, Senin (26/2/2024).

Baca Juga: Jadwal Pasar Murah Palembang, Paket Beras dan Minyak Cuma Rp60 Ribuan

1. Bulog Sumsel sudah menyalurkan bantuan beras sebanyak 7 ribu ton

Sumsel Terima 14 Ribu Ton Beras Impor, Bulog Jamin Stok Ramadan CukupOperasi pasar beras murah SPHP (stabilisasi pasokan harga pasar) (ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)

Bulog Sumsel Babel menjamin stok beras akan mencukupi hingga tiga bulan ke depan. Bahkan persiapan beras menyambut momen Ramadan 2024 dipastikan mencukupi kebutuhan.

Saat ini Bulog Sumsel sedang menyalurkan beras Stabilitas Pasokan Harga Pasar (SPHP) penugasan Operasi Pasar (OP), dan Gerakan Pangan Murah (GPM) bekerja sama Pemerintah Daerah

"Beras bantuan program pemerintah pusat se-Sumsel sudah tersalurkan sebanyak 7.810.420 kilogram sampai dengan kemarin (25/2/2024)," katanya.

Baca Juga: Harga Pangan Melejit, Wako Palembang Pantau Pasar di 13 Kecamatan

2. Harga beras Bulog di toko ritel Rp54.500

Sumsel Terima 14 Ribu Ton Beras Impor, Bulog Jamin Stok Ramadan Cukupilustrasi beras (freepik.com/jcomp)

Penyaluran bantuan beras Bulog untuk Palembang mendapatkan 3.000 ton dari total ketersediaan. Penyaluran bantuan dilakukan agar beban masyarakat lebih ringan, serta mendorong angka kenaikan harga atau inflasi beras menurun.

Harga beras di beberapa pasar tradisional dan toko ritel Palembang masih belum stabil, dan masih mengalami naik turun atau fluktuatif sesuai pasokan tersedia serta distribusi beras baru.

Harga tertinggi beras premium mencapai Rp78 ribu di sejumlah pasar tradisional Palembang seperti di Pasar Gubah dan harga beras bulog Rp59 ribu. Sementara harga terendah eceran tertinggi untuk SPHP masih diangka Rp54.500.

3. Bulog Sumsel salurkan bantuan beras 10 kg ke 300 warga Palembang

Sumsel Terima 14 Ribu Ton Beras Impor, Bulog Jamin Stok Ramadan CukupIlustrasi beras. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Wakil Pemimpin Perum Bulog Sumsel Babel Elis Nurhayati mengatakan, Bulog bersama pemerintah daerah terus berupaya mengendalikan kondisi kelangkaan beras dan harga beras yang naik.

Salah satu langkah yang gencar dilakukan yakni ratusan ribu warga Palembang akan menerima bantuan pangan program pemerintah pusat berupa beras 10 kilogram yang disalurkan Bulog Sumsel

"Sekitar 300 ribu warga Palembang menjadi penerima bantuan pangan masing-masing 10 kilogram beras," timpalnya.

Apabila ketersediaan beras di Gudang Bulog Sumsel berkurang, antisipasi permintaan tinggi dengan menerima beras impor yang saat ini pengiriman beras berasal dari Thailand.

4. Bulog Sumsel minta masyarakat tidak panic buying menghadapi stok dan harga beras

Sumsel Terima 14 Ribu Ton Beras Impor, Bulog Jamin Stok Ramadan CukupIlustrasi stok beras Perum Bulog. (IDN Times/Tama Yudha Wiguna).

Kepala Bulog Sumsel Babel Mohammad Alexander menambahkan, ketersediaan beras jelang momen ramadhan sudah tercukupi dan masyarakat tidak perlu panic buying menyetok beras.

Berdasarkan data dari Bulog Sumsel Babel per 26 Februari 2024, ketersediaan beras di gudang mencapai 3 ton dengan stok keseluruhan beras diangka 3.895.058 kilogram.

"Insyaallah buat beras bantuan pangan, SPHP dan persiapan Ramadhan sangat cukup jadi tidak usah panik dan khawatir soal harga juga," timpalnya.

Baca Juga: Sumsel Mengalami Deflasi 0,08 Persen, 2 Faktor Jadi Penyebab

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya