BI Sumsel Minta Pemda Jaga Tiga Mesin Utama Ekonomi Menghindari Resesi

Palembang, IDN Times - Bank Indonesia Sumatra Selatan (BI Sumsel) meminta pemerintah daerah (Pemda) untuk menjaga tiga sektor mesin utama ekonomi upaya menghindari prediksi resesi tahun depan dan mengatasi ancaman perlambatan ekonomi tahun 2023.
"Pertumbuhan ekonomi di Sumsel sama dengan nasional ditopang tiga sektor, industri pengolahan, pertambangan dan perdagangan. Sektor ini merupakan mesin utama yang harus dijaga," ujar Kepala Perwakilan BI Sumsel Erwin Soeriadimadja, Sabtu (26/11/2022).
1. Pemda bertanggung jawab menjaga pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen
Tiga mesin utama tersebut perlu dijaga agar pertumbuhan ekonomi daerah tetap stabil. Apalagi berdasarkan catatan BI Sumsel, pertumbuhan ekonomi triwulan III tahun 2022 terjaga diangka 5,34 persen (year on year).
"Daerah bertanggung jawab, menjaga pertumbuhan ekonomi di atas 5,0 persen," kata dia.
2. BI sebut ekonomi Sumsel tumbuh positif dibandingkan daerah lain
Keberhasilan Pemda menjaga stabilitas ekonomi daerah menjadi bentuk apresiasi terhadap pemerintah setelah pertumbuhan ekonomi sempat terkontraksi akibat pandemik COVID-19 dalam beberapa tahun terakhir.
"Jika dibandingkan daerah-daerah lain di Sumatra, Sumsel termasuk daerah dengan pertumbuhan ekonomi terbaik," timplanya.
3. Pertumbuhan ekonomi positif di Sumsel dipengaruhi perkembangan industri, pertambangan dan perdagangan
Erwin menyampaikan, kondisi Sumsel menjadi salah satu daerah dengan pertumbuhan positif karena faktor tiga sektor unggulan yang dimiliki. Yakni perkembangan industri pengolahan, pertambangan dan perdagangan.
"Bank sentral mencatat aktivitas ekonomi di Sumsel terus menguat pada triwulan III dan diperkirakan tren ini berlanjut hingga akhir tahun," jelas dia.
4. Tren ekonomi positif di Sumsel dipengaruhi peningkatan produksi TBS sawit
Tren ekonomi positif di Sumsel dipengaruhi, produksi TBS sawit yang meningkat hingga 36,84 persen pada 2022 dan faktor produksi minyak bumi naik mencapai 1,94 persen serta produksi batu bara diangka 22,82 persen.
"Termasuk kenaikan produksi CPO 0,29 persen dan realisasi pengadaan semen meningkat 21,50 persen. Jika pertumbuhan ini dapat dijaga, maka pertumbuhan ekonomi Sumsel akan sesuai proyeksi," katanya.
Baca Juga: BUMN di Sumsel Kirim Donasi untuk Korban Gempa Cianjur