Padang, IDN Times - Hasil imbang saat menghadapi PSBS Biak di laga pekan ke-25 Liga 1 Indonesia 2024/2025 menyisakan kekesalan dan kekecewaan bagi pelatih Semen Padang FC, Eduardo Almeida. Bagaimana tidak, tim yang sudah unggul pada babak pertama dan melawan tim yang bermain dengan 10 pemain adalah hal yang tidak bisa ia terima usai laga tersebut.
"Kita sudah berpengalaman dalam situasi ini, harus lebih pintar dalam menghadapi situasi ini," katanya dalam konferensi pers usai pertandingan.
Eduardo mengatakan, anak asuhnya sudah bermain bagus pada babak pertama dengan menjalankan strategi yang sudah ia susun sebelum pertandingan.
"Kita tahu bahwa Biak bermain sangat menyerang dan kita sudah siapkan strategi untuk bisa mengeksplor kekurangan meraka. Itu terbukti dengan satu gol yang kita dapatkan," katanya.
Selain keunggulan gol pada babak pertama, tim Semen Padang FC juga unggul dalam jumlah pemain setelah wasit mengusir salah satu pemain PSBS Biak pada menit ke-45.
Eduardo Almeida menekankan, ia tidak pernah menginstruksikan anak didiknya untuk bermain bertahan pada babak kedua.
"Saya sudah menyatakan kepada pemain untuk tidak memberikan bola kepada lawan. Tapi kita tidak mendapatkan bola dan kita tidak memiliki kapasitas untuk memainkan bola," katanya.
Bahkan, Eduardo sudah mewanti-wanti anak asuhnya untuk mengantisipasi setiap serangan. Karena ia sudah memahami PSBS Biak akan tetap melakukan serangan yang sama seperti pada babak pertama.
"Saya sudah berbicara kepada pemain bahwa mereka akan tetap menyerang seperti babak pertama," katanya.
Menurutnya, kesalahan yang terjadi pada babak kedua saat menghadapi PSBS Biak adalah karena tetap melakukan hal yang sama seperti pada babak pertama.
"Karena kita tetap melakukan hal yang sama seperti babak pertama, sementara keadaan kita mengalami lebih satu pemain dan PSBS 10 pemain," katanya.
Untuk kesalahan-kesalahan yang terjadi pada laga menghadapi PSBS Biak, ia mengatakan akan mempelajarinya lagi sebagai bahan evaluasi pada laga kedepannya.