Pelatih Sriwijaya FC Kritik Pemain Loan Klub Bandung: di Bawah Standar

Palembang, IDN Times - Pelatih Sriwijaya FC (SFC) Hendri Susilo kritik kemampuan 10 pemain pinjaman dari Bandung United dan Maung Anom, klub yang terafiliasi Persib Bandung. Menurut dia, performa mereka belum memenuhi standar dan tidak bisa diturunkan saat laga kontra PSMS Medan.
"Bukan gak bisa dipake, standar basic (kemampuan pemain afiliasi Persib) tidak lewat. Apalagi masuk ke teknis dan lain-lain," ujarnya pascatrial latihan fisik, Rabu (8/1/2024).
1. Sriwijaya FC latihan fisik bersama pemain pinjaman

Eks pelatih Semen Padang FC itu sudah melihat teknis dan cara bermain pemain kiriman klub afiliasi Persib Bandung saat melaksanakan latihan fisik di Lapangan Jasdam Palembang, Selasa (7/1/2025). Hendri menilai, kemampuan pemain lokal masih lebih baik.
"Kita tetap pemain yang sudah ada (diturunkan), termasuk lokal (pemain junior asli Palembang) yang kesempatan (ikut) trial," kata dia.
Penilaian Hendri soal pemain muda dari afiliasi Persib yang disebut masih dibawah rata-rata, tak terlepas dari kondisi mereka yang tebilang belum optimal saat latihan fisik barbel squat.
"Pas latihan fisik, yang benar-benar fisik, sekaligus latihan pemulihan kondisi melawan Bekasi City, kita lakukan tes (untuk pemain pinjaman). Ternyata dibawah standar," jelasnya.
2. Pelatih Maung Anom sebut tak mungkin datangkan pemain jelek

Merespons penilaian Hendri Susilo, Pelatih Maung Anom FC (klub afiliasi Persib Bandung), Cipta Adikodrati mengatakan, manajemen mereka tidak mungkin mengirimkan pemain yang tidak memiliki kemampuan terbaik.
"Saya datangkan pemain untuk mengimbangi teknis di liga 2. Gak mungkin kita beri pemain jelek," kata dia.
Coach Cipta pun meluruskan, yang harus diketahui pendukung dan tim kepelatihan Sriwijaya FC adalah, pemain muda yang dipinjamkan untuk Laskar Wong Kito bukan dari binaan Persib. Melainkan dari tim satelit yang terafiliasi Persib.
"Saya luruskan dulu, kalau asumsinya binaan itu akademi. Tapi kita ini tim satelit, berbeda. Kita bukan akademi, kita dari liga 4," katanya.
3. Pelatih SFC diminta tidak men-judge, namun berikan evaluasi profesional

Padahal lanjut Cipta, tujuan mereka meminjamkan pemain ke Sriwijaya FC memiliki niat dan tujuan baik, agar klub Elang Andalas tidak kekurangan pemain. Apalagi Laskar Wong Kito cukup banyak ditinggalkan pemain sebelum laga tuan rumah melawan Bekasi City FC pekan ke 17.
"Misinya membantu mereka (Sriwijaya FC) dalam mengatasi kekurangan pemain. Kemudian soal status pemain, pihak official coaches (Sriwijaya FC) jangan menilai men-judge (kemampuan pemain muda afiliasi klub Persib)," jelas Cipta.
Dia menegaskan, apabila dari kepelatihan Sriwijaya FC kurang puas dengan kemampuan pemain muda yang mereka pinjamkam, tinggal laporan dan sampaikan langsung ke manajemen. Sehingga tidak ada kesalahpahaman dari penilaian yang terkesan menghakimi ketimbang evaluasi profesional.
"Kalau tidak masuk skema (standar yang diinginkan) atau kurang (kemampuan pemain), tinggal report ke manajemen jangan judge. Yang harus dipahami, banyak pemain Persib sekarang yang senior, berasal dari akademi dan tim satelit," kata dia.
4. Sriwijaya FC pinjam 10 pemain dari klub afiliasi Persib

Berdasarkan informasi yang diterima, daftar nama pemain pinjaman dari klub afiliasi Persib untuk Sriwijaya FC, yakni lima orang dari Bandung United. Mereka adalah Valda Uzlah (Bek Tengah) dan Rifqi Rohiman (Gelandang).
Kemudian Nadhif Girasta Kosasih (Penyerang), Bani Satriani Nurdin (Gelandang) dan Anggara Purnama Wiguna (Gelandang). Selanjutnya beberapa pemain asal Maung Anom atau pemain binaan Persib, yakni Deri Pebrian dan Dadang Supena.
Kemudian pemain muda lainnya ada, M Daffa Fadlullah Putra Sofyan, Naufal Rizky Kusuma dan M Akbar Najmi Raya Perdana. Total 10 pemain pinjaman itu didatangkan untuk melengkapi komposisi tim Laskar Wong Kito pasca sejumlah pemain hengkang akibat krisis finansial SFC.
Lalu bagaimana permainan Sriwijaya FC menghadapi laga terakhir kompetisi 2024/2025 kontra PSMS Medan?