Laga Penentu Sriwijaya FC Kontra PSPS Riau; Striker Anyar Diuji

Palembang, IDN Times - Pertandingan tandang Sriwijaya FC kontra PSPS Riau, Kamis (30/11/2023), bakal jadi penentu nasib Skuad Elang Andalas bertahan di Liga 2 atau terdegradasi ke Liga 3.
Laskar Wong Kito berada di posisi keempat setelah PSMS Medan berhasil mengimbangi Semen Padang FC, Selasa (28/11/202). Klub asuhan Hendri Susilo pun tak lagi memiliki peluang lolos 12 besar atau perempat final menuju Liga 1.
1. Beberapa penyebab kegagalan Sriwijaya FC

Kesempatan Sriwijaya FC gagal naik kasta tertinggi Liga Indonesia disebabkan banyak faktor. Tak hanya persoalan materi serta finansial, struktur tim tanpa Presiden klub tampaknya memengaruhi penampilan Elang Andalas di lapangan.
Belum lagi masalah pengurangan poin setelah komplain Semen Padang FC hingga pemecatan pelatih Muhammad Yusup Prasetyo karena gagal membawa kemenangan.
Bahkan kini klub jersey merah maroon ditinggalkan beberapa pemain andal seperti Habibi yang berpindah ke klub Liga 1, Borneo FC. Padahal Habibi memberikan performa terbaik dan menciptakan hatrick saat laga kandang kontra PSDS Deli Serdang, Minggu (19/11/2023).
2. Hendri Susilo berupaya terbaik di sisa laga

Wlaau sempat berada pada posisi terendah setelah Yoyo keluar, psikis pemain Sriwijaya FC dikabarkan mulai membaik saat pelatih baru Hendri Susilo datang dan memimpim sejak Rabu (15/11/2023). Namun baru bernapas lega, Laskar Wong Kito menerima kekalahan telak di putaran kedua kontra Semen Padang FC, Minggu (26/11/2023).
"Bagaimana pun saya kecewa dengan kondisi ini, tapi tetap harus semangat di sisa laga," ujar Hendri Susilo kepada IDN Times, Rabu (29/11/2023) kemarin.
Akibat kekalahan telak dengan skor 3-0 ketika dijamu Kabau Sirah, kini seruan manajemen out pun muncul. Kelompok suporter Sriwijaya FC menilai internal tim seperti tidak serius mengurus klub.
Bahkan pendukung Laskar Wong Kito menyebut manajemen dan pelatih tak bisa memberikan bukti dalam taktik dan skema bermain saat di lapangan. Kedatangan penyerang baru asal Ukraina, Yevhen Bokhashvili, juga disebut tak memberi kontribusi saat laga kontra Semen Padang FC.
"Pemain asing yang satu ini baru kita ambil langsung kita mainkan. Katanya lamban, ini masalah adaptasi aja, karena dia tidak sempat ikut latihan tim," timpalnya.
3. Pemain asing baru disebut bermain lamban

Meski tak menarget banyak, Hendri berharap Sriwijaya FC masih bisa bertahan di Liga 2 tanpa ancaman degradasi. Eks pelatih Persiraja itu berupaya membuktikan jika penyerang anyar Elang Andalas bisa membuat gol.
Pasca debut pemain asal Ukraina disebut pendukung Sriwijaya FC kurang garang saat bermain di Padang, Hendri menyampaikan jika pertandingan di Riau, Kamis (30/11/2023) nanti, bisa menjadi kesempatan Yevhen Bokhashvili menunjukkan skil dan kemampuannya.
"Yevhen Bokhashvili pilihan tepat untuk menambah daya serang Sriwijaya FC. Mudah-mudahan bisa memberikan hasil terbaik besok," kata Hendri.
Sementara menurut Ketua Umum Sriwijaya Mania, Eddy Ismail, penampilan striker asing Sriwijaya FC itu sangat tidak kompeten. Eddy yang hadir langsung dan menyaksikan tim kesayangannya bermain di Padang, mengaku kesal melihat Sriwijaya FC jadi bulan-bulan Kabau Sirah.
"Pemain nomor 10 (Yevhen Bokhashvili) itu keberatan bergerak, lewat terus, masih bagus Belfort yang main," ungkapnya.
















